Ibadah Haji 2021
Pemerintah Siapkan Skenario Keberangkatan Jemaah haji, di Antaranya Cari Vaksin Johnson & Johnson
Siti mengatakan vaksin Johnson & Johnson belum termasuk dalam daftar vaksin yang akan digunakan di Indonesia.
"Saya akan sampaikan situasinya seperti apa, kita sudah menyiapkan, situasinya seperti apa, dan para anggota Komisi VIII ini keinginan atau harapannya seperti apa. Saya mohon waktu untuk disampaikan pada Presiden," ujarnya.
Dia pun berharap setelah berkomunikasi dengan Jokowi, Kemenag dapat memiliki keputusan terbaik.
Menurut Gus Yaqut, Indonesia harus membuat keputusan terkait pelaksanaan haji, karena harus ada sejumlah persiapan jika ternyata haji dibuka untuk Indonesia.
"Keputusan ada di pemerintah Saudi Arabia. Namun tentu kita tidak boleh berpangku tangan. Teknis kita sudah siapkan dan saya setuju dengan apa yang disampaikan Pak Marwan Dasopang (anggota DPR), kita juga harus membuat keputusan atas ibadah haji ini," kata Gus Yaqut.
Lebih lanjut, politikus PKB itu menuturkan pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait mengenai pelaksanaan ibadah haji.
"Semua kita kerahkan, bahkan saya juga komunikasi, kementerian agama komunikasi dan minta tolong kepada Kemlu dan kami intens berkomunikasi untuk melalui jejaring yang luar negeri memastikan soal penyelenggaraan ibadah haji ini," tandas Gus Yaqut.
Di sisi lain Kemenag juga telah menyiapkan sejumlah protokol kesehatan ketat yang akan digunakan jika Arab Saudi sudah memberikan kepastian terkait haji 2021.
Gus Yaqut mengatakan sebelum berangkat para jemaah akan dikarantina selama 3 hari di asrama haji dan melakukan swab antigen mandiri.
"Pra keberangkatan skenario kita, jemaah akan dikarantina di asrama haji selama 3 x 24 jam sebelum kedatangan, di asrama haji jemaah harus terlebih dahulu menjalani swab antigen secara mandiri," kata Gus Yaqut.
Setelah itu para jemaah akan melakukan tes swab PCR sebelum berangkat ke Arab Saudi.
Baca juga: Kepastian Jemaah Indonesia Bisa Berangkat Haji Dimumkan 1 Hingga 2 Hari Kedepan
Jika positif jemaah akan melakukan isolasi mandiri di asrama haji.
"Menjelang keberangkatan dilakukan tes PCR swab jika negatif jemaah haji dapat di berangkatkan ke Arab Saudi. Namun jika positif akan dilakukan isolasi mandiri di asrama haji," kata dia.
Setelah tiba di Arab Saudi, para jemaah akan dikarantina lagi selama 3 hari di hotel dengan kapasitas maksimal 2 orang per kamar.
Di hari kedua, jemaah kan tes swab PCR dan dapat melaksanakan ibadah jika dinyatakan negatif.
"Tiba di Arab Saudi jemaah haji akan dikarantina 3x24 jam di hotel dengan kapasitas maks 2 orang per kamar. Setelah 2x24 jam jemaah haji tes PCR swab jika negatif bisa laksanakan ibadah umrah jika positif akan isolasi mandiri," kata dia.