Ibadah Haji 2019
Beredar Video Kebakaran di Mina, Amankah Tenda Jemaah Haji Indonesia? Ini Keterangan Menteri Agama
2 hari ini beredar video di dunia maya yang menunjukkan terjadinya kebakaran tenda di wilayah Mina Arab Saudi. Amankan tenda jemaah haji Indonesia?
TRIBUNNEWS.COM, MINA ---Dua hari terakhir beredar video di dunia maya yang menunjukkan terjadinya kebakaran tenda di wilayah Mina Arab Saudi. Amankan tenda jemaah haji Indonesia?
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengkonfirmasi bahwa kebakaran tersebut bukan terjadi pada tenda jemaah haji Indonesia.
“Betul kemarin ada sedikit insiden kebakaran tenda di Mina, tapi skupnya kecil saja, terjadi pada siang hari. Dan itu terjadi di tenda-tenda yang akan didiiami jemaah haji Asia Tengah, Asia Selatan dari India, Pakistan, Myanmar, Burma,” jelas Menag saat ditemui usai memantau tenda-tenda jemaah haji Indonesia,di Mina, Senin (5/8/2019).
Menag pun meminta jemaah tidak panik usai menonton video peristiwa kebakaran tersebut. Ia menyampaikan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, tidak ada korban luka. Itu hanya peristiwa kecil dan mudah-mudahan tidak akan terjadi di masa-masa yang akan datang,” kata Menag seperti dikutip dari Kemenag.go.id.
Baca: Sudah Lunasi ONH, Visa Tak Kunjung Terbit, Puluhan Jemaah Haji di Banjarmasin Resah
Baca: Jelang Puncak Haji, Tenda-tenda di Padang Arafah-Mina Terus Dikebut Persiapannya

Menag hadir di Mina untuk memantau kesiapan fasilitas di Mina sebelum masa puncak haji 1440H/2019M.
Salah satu inovasi yang dilakukan pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini adalah penomoran tenda Arafah dan Mina.
Dalam stiker nomor yang dipasang pada empat sisi tenda tersebut tercantum tiga data, yaitu: nomor tenda, nomor kloter yang menempati tenda, serta jumlah kapasitas tenda.
Pada kesempatan tersebut, Menag yang didampingi Delegasi Amirul Hajj dan Ketua Muassasah Asia Tenggara sempat memerintahkan petugas PPIH Arab Saudi untuk mencabut atribut-atribut KBIH yang sempat terpasang di salah satu tenda Mina.

Menurut Menag, tahun ini pemerintah melarang adanya penempelan atribut-atribut lain pada tenda jemaah Indonesia.
“Karena tahun-tahun sebelumnya saling tumpang tindih, banyak sekali spanduk, bendera yang justru melihat situasi atau area baik di Arafah maupun di Mina menjadi kurang asri bahkan cenderung kumuh, kotor. Jadi kita ingin ikut menjaga Arafah dan Mina dengan cara tidak memasang atau menempel hal-hal yang memang tidak terlalu diperlukan,” tuturnya.
“Karena memang yang diperlukan adalah identitas nomor-nomor tenda baik di Arafah maupun di Mina, itu sudah lebih dari cukup. Karena di situ ada identitas kloter, ada identitas tenda,” imbuhnya.

Tenda di Arafah Dikebut
Sementara itu dari laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah, menjelang puncak musim haji sampai saat ini hampir seluruh fasilitas siap.Para petugas haji kebut pengerjaan instalasi tenda dan fasilitasnya.
Pekerja mengerjakan pemasangan AC hingga penempelan nomor tenda untuk jamaah Indonesia di Arafah dan Mina.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Sri Ilham Lubis di Makkah, Senin (5/8/2019), mengatakan sampai saat ini kesiapan tenda-tenda di Arafah-Mina sudah sekitar 70 persen.

“Ada banyak hal yang baru kita lakukan tahun ini sebagai inovasi termasuk pemasangan instalasi AC berkapasitas besar di Arafah dan penomoran tenda-tenda sesuai maktab,” kata Sri Ilham Lubis.
Petugas haji dikerahkan untuk memasang label nomor tenda yang disesuaikan dengan kloter dan kapasitas tenda.
Di Arafah sejumlah tenda telah siap dengan AC yang sudah mulai menjalani uji untuk dinyalakan, beberapa di antaranya AC 12 ton berkapasitas 56 PK sedangkan AC 25 ton berkapasitas 118 PK.

Sementara instalasi air untuk toilet juga telah siap dengan drum-drum yang pada saatnya nanti akan diisi dengan batu es.
Sedangkan fasilitas dapur juga sudah mulai siap digunakan dan bahkan sudah digunakan untuk memasak makanan bagi para pekerja.
Kepala Seksi Akomodasi Abduh Dhiyaur Rahman mengatakan pihaknya menargetkan seluruh penomoran tenda baik di Arafah maupun Mina rampung pada 7 Agustus 2019 karena pada 8 September 2019, jemaah mulai diberangkatkan ke Arafah dari pondokannya.
