Ibadah Haji 2019
Urgensi Spiritualitas Haji Dan Umrah
Karena haji dan umroh itu bisa menginternalisasi diri kedalam hati kita,berupa perasaan tauhidullah (mengesakan Allah )
Catatan KH Ahmad Wazir Ali, Konsultan Ibadah PPIH Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Ibadah haji dan umrah ,termasuk ibadah yg agung,mulia,yg jika kita perhatikan dengan seksama ayat yg mewajibkannya ( walillahi ala annasi hijjul baiti ),punya dampak esoterik,yg tentunya (seharusnya) , bisa mereformasi aspek hati kita, mengapa?
Karena haji dan umroh itu bisa menginternalisasi diri kedalam hati kita,berupa perasaan tauhidullah (mengesakan Allah ), hati kita harus hadir betapa kebesaran beliau,yg pada endingnya kita akan mencintainya ( mahabbah ), merindukannya ,di sisi lain kita berharap harap cemas atas ,atas ridho dan murkanya, sehingga dalam kehidupan kita sehari hari ,tentunya harus tunduk,pasrah,penuh kesabaran serta tawakkal dalam perjalanan akhirat kita ( suluk ),kesemuanya itu telah di simbolisasi kan dalam ritual haji.
Sebagaimana di maklumi amaliyyah hati ini merupakan ruh ( inti ) ,pondasi dari amaliyyah dhohir (aspek eksoterik).
Setiap amal yg tidak mempunyai ruh di ibaratkan seperti anggota badan,tanpa jiwa,bagaimana yg terjadi ? demikian kata para sufi.
Allah SWT sendiri memerintahkan para tamu tamunya ( dhuyuf arrahman ) untuk mempersiapkan bekal,( watazawwadu fainna khoirozzadi altaqwa ).
Para sufi di sini mengartikulasikan bekal disini menjadi dua :
Bekal material ( hissi ),berupa bpih,peralatan hidup,fisik,uang,dollar dll
Bekal spiritual ( ma'nawi ),dg bekal ini di harapkan bisa wusul ( konnek ) kepada Allah. SWT ,dlm perjalanan akhirat kita,sehingga menyebabkan haji kita di terima di sisinya,dan kita bisa keluar dari dosa dosa kita, bagaikan lahir dari rahim ibu kita.
Inilah bekal taqwa kita yg esensial.
Rasulullah Saw mengajarkan para sahabat bagaimana caranya thowaf,sa'i serta manasik yg lain ( khuzu Anni manasikakum ),di waktu itu juga nabi juga mengajarkan aspek spiritualitas yg menyertai manasik tersebut,kita ambil contoh hadis riwayat Jabir Ra :
فبدأ بالحجر فاستلمه وقاضت عيناه بالبكاء
Ketika Rasulullah memulai thowaf dg di awali sudut Hajar Aswad,lalu beliau menyalaminya,sambil kedua matanya berlinang air matanya.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya maiyyah ( kebersamaan kita dlm menyertai,manasik dan masyair alhaj ) kita,inilah inti spiritualitas haji yg bisa menghantarkan kemabruran kita,dan sekaligus pahala berlipat kita.alhajjul mabrur laisa lahu jaza' illa aljannah.