Produksi Minyak Nasional Capai 608 Ribu Barel perhari, Golkar Tekankan Pentingnya Jaga Tren Naik
Produksi minyak nasional capai rekor 608 ribu barel/hari di Juni 2025. Golkar minta tren positif ini dijaga untuk ketahanan energi nasional.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI, Mukhtarudin, mengapresiasi capaian sektor minyak dan gas (migas) nasional yang disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Semester I 2025, Selasa (12/8/2025).
Menurutnya, capaian produksi minyak yang stabil di kisaran 600 ribu barel per hari (BOPD) dan mencatat rekor 608,1 ribu BOPD pada Juni hingga Juli menjadi indikasi tren positif yang harus dijaga. Ia berharap rata-rata tahunan bisa melampaui target APBN 2025 sebesar 605 ribu BOPD.
Data Kementerian ESDM mencatat, realisasi lifting migas Januari–Juni 2025 mencapai 1.754,5 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD) atau 109 persen dari target APBN sebesar 1.610 ribu BOEPD. Ini menjadi capaian pertama sejak 2008 di mana realisasi lifting melampaui target APBN.
Sementara itu, rata-rata lifting minyak semester I 2025 berada di angka 602,4 ribu BOPD atau 99,5 persen dari target. Produksi bulanan pun menunjukkan tren positif, meski sempat turun pada Mei akibat pemeliharaan lapangan besar. Juni menjadi bulan terbaik dengan 608,1 ribu BOPD, tertinggi dalam 17 tahun terakhir.
Baca juga: Lifting Migas Lampaui Target APBN, Mukhtarudin: Bukti Kerja Kolektif Hulu Migas
Untuk lifting gas, capaian semester I mencapai 1.199,7 ribu BOEPD atau 119 persen dari target, dengan 69 persen dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik dan 31 persen diekspor sesuai kontrak.
“Kinerja yang stabil bahkan tembus 608 ribu barel per hari ini menjadi tolok ukur penting. Kalau bisa dipertahankan, target APBN 2025 sangat mungkin terlampaui,” ujar Mukhtarudin.
Politisi Golkar asal Kalimantan Tengah itu menilai tren positif ini tak lepas dari strategi optimasi lapangan, pemeliharaan fasilitas yang tepat waktu, serta koordinasi antara pemerintah, SKK Migas, dan KKKS. Ia juga menekankan pentingnya percepatan proyek hulu migas dan pemanfaatan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).
“Fraksi Partai Golkar akan terus mendukung kebijakan pro-investasi, insentif untuk wilayah frontier dan deepwater, serta penyederhanaan perizinan demi menjaga ketahanan energi nasional di tengah transisi energi dan dinamika pasar global,” pungkasnya.
Baca juga: Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Mencapai 1,04 Juta Barel per Hari di Semester I 2025
Bahlil Sampaikan 4 Arahan untuk Legislator Golkar: Singgung Flexing Bisa Melukai Rakyat |
![]() |
---|
Karding Titip Setumpuk PR ke Menteri P2MI Baru: Revisi UU hingga Moratorium Arab Saudi |
![]() |
---|
Resmi Jabat Menteri P2MI, Mukhtarudin Janji Lindungi PMI dari Hulu ke Hilir |
![]() |
---|
Kata Pengamat Soal Reshuffle Kabinet: Jangan Sampai Kemarahan ke DPR Pindah ke Pemerintahan Prabowo |
![]() |
---|
Karangan Bunga Ucapan Selamat untuk Menteri Mukhtarudin Berjejer di Kantor Kementerian P2MI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.