Pelantikan Kepala Daerah
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda: Saya Hanya Ibu Rumah Tangga, Tidak Mengerti Birokrasi
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda atau Sherly Laos mengatakan dirinya hanyalah ibu rumah tangga biasa yang belum mengerti persoalan birokrasi.
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Maluku Utara (Malut) Sherly Tjoanda atau Sherly Laos mengatakan dirinya hanyalah ibu rumah tangga biasa yang belum mengerti persoalan birokrasi.
Karena itu, perjalanan pemerintahannya ke depan akan mengalami kesulitan.
"Saya hanya seorang perempuan, hanya seorang ibu rumah tangga yang tidak mengerti birokrasi. Saya tahu perjalanan ke depan akan sulit. Saya tahu saya akan pontang penting," ujar Sherly saat ramah tamah usai pelantikan di daerah Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Sherly mengatakan politik dan birokrasi merupakan hal yang baru untuk dirinya.
Dia pun tak menampik butuh waktu untuk bisa menikmatinya.
Baca juga: Kepala Daerah Milenial: Bobby Nasution Usia 33 Tahun dan Sherly Tjoanda 42 Tahun
"Saya tahu saya akan jatuh, tapi saya akan bangun lagi. Saya akan kepleset, saya akan bangun lagi. Saya mohon doa dari semua sahabat-sahabat almarhum yang ada di sini. Semua keluarga yang ada di sini," jelasnya.
Lebih lanjut, Sherly pun meminta doa agar pemerintahan yang akan dipimpinnya yang akan datang dijauhkan dari pihak yang ingin berbuat jahat.
"Tuhan lindungi, Tuhan jauhkan dari mereka-mereka yang punya niat secara sengaja maupun tidak sengaja untuk menjatuhkan kami. Berikan hikmat marifat turut kepada kami. Supaya semua keputusan yang kami ambil adalah yang terbaik untuk secara kesejahteraan Maluku Utara," jelasnya.
Baca juga: 3 Gugatan Pilgub Malut Kandas di MK, Istri Mendiang Benny Laos, Sherly Tjoanda Bakal Jadi Gubernur
"Niat kami baik. Tuhan, kau tahu, kalau bisa lihat hati kami, saya hanya seorang ibu rumah tangga. Jika bukan karena takdir yang kau titipkan kepada saya," sambungnya.
Sherly menambahkan terpilihnya dirinya sebagai Gubernur Maluku Utara merupakan sebuah takdir.
Apalagi, dirinya terpilih sebagai gubernur yang menyandang status triple minoritas.
"Tidak mungkin seorang ibu rumah tangga bisa menjadi gubernur perempuan pertama. Tidak daerah yang mayoritasnya laki-laki. Jika kau yang berikan saya takdir ini, saya pun percaya kau akan mendampingi saya 5 tahun ke depan dengan baik," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.