Minggu, 5 Oktober 2025

Euro 2020

Jack Grealish Murka Dianggap Biarkan Anak Kemarin Sore Ambil Penalti Buat Inggris

Jack Grealish marah karena dianggap tak berani menghadapi tekan super-berat menjadi algojo penalti buat Inggris. Bocah kemarin sore yang jadi algojo

Andy Rain / POOL / AFP
Gelandang Inggris Jack Grealish melakukan pemanasan selama pertandingan sepak bola final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021. 

Jadon Sancho gagal menyamakan kedudukan usai sepakannya ditepis oleh Gianluigi Donnaruma.

Harapan Inggris kembali tumbuh setelah sepakan Jorginho juga berhasil ditepis oleh Jordan Pickford.

Akan tetapi, Donnarumma akhirnya tampil sebagai pahlawan kemenangan Italia usai menepis bola tendangan penalti Bukayo Saka.

Pengamat sepak bola sekaligus legenda Manchester United, Roy Keane, angkat bicara soal kegagalan penalti Saka.

Baca juga: Italia Juara EURO 2020, Pangeran William ke Skuat Inggris: Tegakkan Kepala Kalian!

Gelandang Inggris Bukayo Saka (kiri) dihibur oleh penyerang Inggris Harry Kane setelah kekalahan mereka dalam pertandingan final sepak bola UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021.
Gelandang Inggris Bukayo Saka (kiri) dihibur oleh penyerang Inggris Harry Kane setelah kekalahan mereka dalam pertandingan final sepak bola UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021. (Laurence Griffiths / POOL / AFP)

Alih-alih menyalahkan bintang muda Arsenal itu, Keane justru merasa kasihan kepada Saka karena memikul beban berat.

Pasalnya, Saka dinilai masih terlalu muda di usianya yang baru berusia 19 tahun untuk menjadi penentu dalam adu penalti.

Penentu adu penalti harus memiliki kesiapan dan kekuatan mental, termasuk pengalaman.

Nah, untuk urusan mental itu, Saka masih tergolong anak kemarin sore.

Mentalitasnya menghadapi momen seperti adu penalti itu menjadi beban yang membuat dia tak mampu mengeluarkan potensinya

Keane malah menyalahkan dua pemain berpengalaman Inggris, yakni Raheem Sterling dan Jack Grealish, yang tak mengambil penalti.

"Jika Anda Sterling atau Grealish, Anda tidak bisa duduk di sana dan melihat anak kecil, 19 tahun, berjalan di depan Anda."

"Anda tidak bisa duduk di sana, itu pasti sulit untuk diterima."

"Anda telah memainkan lebih banyak permainan, lebih banyak pengalaman," kata Keane, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Metro.co.uk.

Baca juga: Amarah Hooligan Inggris Serang Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, Polisi Turun Tangan

Pelatih Inggris Gareth Southgate (kiri) berbicara dengan gelandang Inggris Bukayo Saka selama pertandingan sepak bola final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021.
Andy Rain / POOL / AFP
Pelatih Inggris Gareth Southgate (kiri) berbicara dengan gelandang Inggris Bukayo Saka selama pertandingan sepak bola final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021. Andy Rain / POOL / AFP (Andy Rain / POOL / AFP)

Lebih lanjut, Keane mengaku pemain-pemain seperti Sterling dan Grealish seharusnya mengambil inisiatif untuk maju.

"Sterling memenangi trofi, saya tidak mengatakan dia tidak siap, Gareth (Southgate) mungkin berpikir dia akan berada di urutan keenam atau ketujuh."

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved