Jumat, 3 Oktober 2025

Euro 2012

Jerman vs Italia: Dua Gelandang Der Panzer untuk Kawal Pirlo

Miroslav Klose masih ingat bagaimana Andrea Pirlo memberikan assist kepada Fabio Grosso dua menit menjelang bubaran pada semifinal Piala Dunia 2006

zoom-inlihat foto Jerman vs Italia: Dua Gelandang Der Panzer untuk Kawal Pirlo
net
Andrea Pirlo

TRIBUNNEWS.COM – Miroslav Klose masih ingat bagaimana Andrea Pirlo memberikan assist kepada Fabio Grosso dua menit menjelang bubaran pada semifinal Piala Dunia 2006 lalu. Umpan brilian yang berujung gol. Dan Jerman pun tersingkir di rumah sendiri, sedangkan Italia menyabet trofi Piala Dunia keempat.

"Saya masih ingat Pirlo mengumpan Grosso di tiang jauh kotak penalti," kata Klose, yang kini menjadi penyerang Lazio. Baginya, kekalahan Jerman oleh Italia tersebut masih menorehkan luka mendalam.

Ia punya kesempatan membalaskan dendamnya saat Jerman bertemu Italia pada semifinal Euro 2012 di Stadion Narodowy, Warsawa, Polandia, dini hari nanti. Lebih jauh lagi, Die Mannschaft ingin mengakhiri kutukan dimana mereka belum pernah mengalahkan Italia di tujuh gelaran resmi. Dari tujuh kali berduel, mereka empat kali seri, dan tiga kalah.

Enam tahun berlalu sejak tragedi kekalahan di Piala Dunia 2006 tersebut, namun tim Jerman melihat ancaman utama pada diri Italia tetaplah berada pada sosok gelandang bernama Pirlo. Matikan Pirlo, maka peluang untuk menorehkan rekor kemenangan pertama atas Italia pun bakal diraih.

Meski telah berusia 33 tahun, gelandang Juventus itu memang membuktikan dirinya masih sangat berbahaya. Tak hanya berprestasi di level klub, performanya juga kian mencorong di timnas. Terlebih Piala Eropa 2012 ini mungkin akan menjadi turnamen terakhirnya bersama Italia.

Pelatih Jerman Joachim Loew memuji performa Pirlo yang selalu menjadi pemain berpengaruh bagi Italia. Ia bahkan tak segan menilai Pirlo sebagai pemain jenius.

"Dia (Pirlo) adalah pembuat strategi yang jenius. Dia memainkan bola yang selalu mangancam lawan. Saya akan menempatkan beberapa pemain kami untuk menghentikannya. Tapi kami telah mengetahui kelemahan Italia. Kami akan coba memanfaatkannya," jelasnya.

Pirlo kemungkinan besar akan dijaga oleh dua pemain bertahan Jerman, Sami Khedira dan Bastian Schweinsteiger. Keduanya diharapkan bisa meredam visi dan umpan Pirlo yang kerap menjadi santapan empuk para penyerang Italia.

Berdasarkan sejarah, laga Jerman-Italia selalu diakhiri dengan hasil yang di luar dugaan. Italia selalu jadi underdog namun selalu berhasil menyingkirkan Jerman dalam turnamen.

Kemenangan 4-3 Italia atas Jerman di Piala Dunia 1970 di Meksiko lalu dinilai sebagai pertandingan terbaik yang pernah ada. Lalu kemenangan Italia 2-0 di perpanjangan waktu senam tahun lalu juga menjadi penanda keunggulan pengusung catenaccio ini atas Jerman. Padahal, saat itu mereka tengah terbelit skandal pengaturan skor, seperti juga yang sedang dialami kali ini.

Sejarah memang berpihak pada Italia. Namun, kubu Panser yakin kini sejarah akan berbalik arah: mendukung mereka. "Kami berkembang sejak 2006. Kami adalah tim yang sekarang sangat berbeda, dan mereka (Italia) tahu itu," tutur penyerang Lukas Podolski.

Saat ini Jerman adalah tim yang modern. Lewat winger Thomas Mueller, mereka melakukan serangan dari sisi kiri pertahanan lawan. Di sisi kanan, Podolski siap mengancam. Sedangkan playmaker Mesut Oezil akan memanjakan striker Mario Gomez atau Klose sebagai penyerang tunggal di kotak penalti lawan.

Dengan materi itu Jerman menjadi tim yang tampil sempurna dengan mengalahkan empat laga sejak penyisihan grup. Denmark, Portugal, Belanda, dan Yunani adalah korban keganasan Jerman.

Pada penyisihan grup, Low hanya memainkan penyerang tunggal, yakni Mario Gomez. Tapi di laga perempatfinal melawan Yunani, ia menurunkan Miroslav Klose, Marco Reus dan Andre Schuerrle. Sepertinya, ia pun akan merombak tim lagi saat melawan Italia. "Italia sama sekali berbeda dari Yunani. Kami mungkin akan membuat satu atau dua perubahan," kata Loew.

Sebelum bertemu Jerman, Italia mengandaskan Inggris di perempatfinal lewat drama adu penalti. Italia hanya memiliki waktu dua hari lebih singkat untuk istirahat dibanding Jerman.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved