Euro 2012
Laga Euro Malam Ini: Swedia vs Inggris, Mengadang Ibra
Inggris dicela bermain terlalu bertahan saat menghadapi Perancis di laga pertama Grup D
Liputan Khusus Euro 2012 di Tribun Jakarta
Baca Juga Berita Piala Eropa 2012 lainnya
Pernak-pernik dan Laporan Langsung dari Euro 2012
TRIBUNNEWS.COM – Inggris dicela bermain terlalu bertahan saat menghadapi Perancis di laga pertama Grup D, Piala Eropa 2012. Cara itu cukup ampuh membendung serangan bertubi-tubi dari striker dan gelandang serang Perancis, seperti Karim Benzema, Franc Ribery dan Samir Nasri.
Tembok pertahanan Inggris, yang digalang Glen Johnson, John Terry, Jeloan Lescott, Ashley Cole, dibantu Milner dan Scott Parker, diperkirakan masih akan bahu membahu saat melawan Swedia di laga kedua, Sabtu (16/6/2012) dinihari WIB.
Sosok yang bakal menjadi monster bagi barisan pertahan The Three Lions adalah Zlatan Ibrahimovic. Striker AC Milan yang pada laga sebelumnya berhasil mencetak gol ke gawang Ukraina. Namun, kalah oleh dua gol balasan dari striker tuan rumah Andriy Shevchenko.
Pelatih Inggris, Roy Hodgson sudah memberi sinyal terkait Ibrahimovic, yang menurutnya sekelas dengan striker Inggris, Wayne Rooney. "Saat berbicara Swedia, Anda pasti akan berbicara Ibrahimovic dan perannya dalam tim. Kemampuan individunya akan membuat perbedaan dalam tim. Dia akan menjadi bagian tim yang kuat," tuturnya.
Sadar akan bahaya itu, Hodgson pun tidak berani melakukan rotasi besar pada timnya. Meski ia mengkhawatirkan kondisi kapten Steven Gerrard dan Scott Parker.
"Kami tak akan melakukan perubahan pemain secara besar-besaran. Lagi pula tidak ada pemain yang bermasalah dengan cedera. Pemain yang bermain baik melawan Prancis pasti akan main lagi," ungkapnya.
Ia membantah pemainnya yang sudah berusia tua mengalami kelelahan, merujuk kepada kondisi Steven Gerrard dan Scott Parker yang telah berusia di atas 30 tahun.
"Parker sudah berusia 31 tahun dan Gerrard 32. Kami tidak membicarakan usia pemain. Umur tidak terlalu merisaukan saya. Tapi saat bermain di laga kedua, semua pemain harus menjadi perhatian. Tak hanya Steven Gerrard dan Scott Parker," katanya.
Ancaman Swedia yang berburu poin setelah kalah di laga pertama juga diwaspadai sang kapten Steven Gerrard. Menurut dia, di laga resmi, Inggris tidak pernah bisa mengalahkan mereka. Itu bahkan sudah berlangsung sejak empat dekade terakhir.
"Swedia sangat sulit. Kami tidak pernah mengalahkan mereka dalam waktu yang sangat lama (di laga resmi)," katanya dikutip sports.ndtv.com.
Terakhir kali Inggris menang atas Swedia adalah pada tahun 1968 dengan skor 3-1. Inggris berkesempatan mematahkan rekor buruk itu pada laga kedua grup D pada Sabtu dinihari nanti.
Ambisi memecahkan rekor itu, didukung pemain muda Jordan Henderson. Gelandang Liverpool itu termotivasi membawa Inggris membuat sejarah bagi Inggris, sekaligus untuk membuktikan diri layak berada di The Three Lions.
"Saya selalu siap jika dibutuhkan tim. Steven Gerrard dan Scott Parker bermain bagus. Saya senang bisa mendapat kesempatan di 15 menit terakhir pada laga pertama," paparnya.
Menurutnya, kritik adalah hal wajar dalam sepakbola. Ia tidak akan terganggu dengan hal tersebut. Yang menjadi perhatiannya adalah, ia akan bermain seperti biasa, meski mengakui telah mendapatkan pengalaman menakjubkan bersama The Three Lions.
Swedia memang layak diwaspadai. Kekalahan oleh tuan rumah Ukraina diprediksi bakal mencambuk semangat tim asuhan Erik Hamren itu. Gelandang berpengalaman Swedia, Kim Kallstrom mengatakan, mereka tidak akan melakukan kesalahan yang sama saat meladeni Inggris nanti8.
"Kami tidak akan melakukan banyak kesalahan lagi di laga nanti," kata Kallstrom, yang telah memenangi dua gelar liga dan dua Piala Prancis sejak bergabung dengan Lyon pada 2006.
Kallstrom, yang telah memiliki 90 caps bersama timnas Swedia mengatakan, jika tim melakukan kesalahan yang sama di laga kedua, maka itu akan berakibat fatal.
Gelandang Rasmus Elm juga memperingatkan hal yang sama. Namun, ia meminta rekan-rekannya melupakan kritikan pelatih ketika mereka kalah, yang menilai mereka sebagai pengecut.
"Sulit untuk tidak setuju dengan apa yang dia katakan benar," kata pemain berusia 24-tahun ini. "Kita harus menerima komentarnya dan sudah pasti kami harus lebih baik melawan Inggris," tambahnya.
Di kubu lawan, menjelang laga Swedia dikabarkan sedang mengalami perpecahan. Beredar isu, ada dua kubu berseteru, antara kubu kapten tim Zlatan Ibrahimovich dengan kubu bek veteran Swedia, Olof Mellberg. Hal tersebut terjadi setelah kekalahan 1-2 dari Ukraina, Senin lalu.
Seperti dilansir daily star, perseteruan diawali kekesalan Ibra terhadap asisten pelatih Marcus Allback, yang merupakan mantan rekan satu tim Mellberg di Aston Villa. Ia menilai tidak ada perhatian yang diberikan ofisial terhadap tim.
Kemarahannya memuncak setelah mengetahui komentar pelatih tim, Erik Hamren yang menilai pemain Swedia sebagai pengecut.
Menyikapi hal itu, Hamren berharap pemainnya yang bertikai segera berdamai. Di sesi latihan Kamis kemarin, Ibra mengalami masalah pada kakinya. Namun ia diperkiarakan tetap turun melawan Inggris.
"Ada kekacauan total di dalam markas. Hal ini tak sehat dan atmosfernya mengerikan. Persiapan untuk melawan Inggris tentu akan buruk dan ini akan menjadi kabar yang baik untuk Inggris," ungkap sumber yang dekat dengan tim.
Meski terus dilakukan usaha mendamaikan dua kubu yang berseteru, namun belum terjadi kesepakatan dari dua pihak. Buruknya atmosfer dalam tim dinilai akan memengaruhi persiapan tim melawan Inggris.(tribunnews/wid/sn)