Euro 2012
Olympic Stadium Kiev: Sejarah di Bawah Naungan Atap
Pada setiap turnamen, sejarah apapun pasti tercipta. Publik pun kini sedang menanti sejarah apa lagi yang akan tercipta di gelaran Euro 2012
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Deodatus S. Pradipto
TRIBUNNEWS.COM - Pada setiap turnamen, sejarah apapun pasti tercipta. Publik pun kini sedang menanti sejarah apa lagi yang akan tercipta di gelaran Euro 2012 di Polandia dan Ukraina. Turnamen yang akan menyita perhatian seluruh dunia selama sebulan penuh ini akan dituntaskan di Olympic Stadium, Kiev, Ukraina.
Pemilihan Olympic Stadium sebagai tempat untuk menuntaskan hajatan empat tahunan itu tentu dengan pertimbangan khusus. Faktor sejarah yang menyelimuti Olympic Stadium tentu menjadi alasan khusus. Stadion yang dapat menampung 70.050 suporter itu sarat dengan sejarah sejak dibuka pertama kali pada 12 Agustus 1923. Stadion yang berada di dalam komplek olahraga nasional Olympic ini tercatat sudah 10 kali berganti nama.
Ketika baru diresmikan, stadion ini menggunakan nama Red Stadium of Trotsky. Nama Leon Trotsky diabadikan sebagai bentuk penghormatan mantan Presiden Uni Soviet itu. Nama Trotsky hanya bertahan setahun dan kemudian dihilangkan hingga hanya menjadi Red Stadium.
Nama Red Stadium bertahan hingga tahun 1935 dan berubah menjadi Republican Stadium Kosior untuk menghormati pimpinan partai komunis Ukraina, Stanislav Kosior pada 1936. Setelah Kosior, nama Nikita Khrushchev pun pernah diabadikan sebagai nama stadion ini.
Nama Olympic Stadium bertahan sejak 1996 tak lama setelah Ukraina memisahkan diri dari Uni Soviet. Saking eratnya dengan sejarah dan pergantian nama, hingga saat ini masyarakat Ukraina memiliki sebutan berbeda-beda terhadap stadion ini, antara lain Tsentralny (Central) dan Respubly (Republik).
Stadion terbesar di Eropa Timur, setelah Luzhniki Stadium, ini menjalani renovasi sejak 2008 untuk mempersiapkan Euro 2012. Pembukaan pasca renovasi pun dirayakan secara semarak pada 9 Oktober 2011. Ketika itu, penyanyi Kolombia, Shakira didaulat sebagai pengisi acara utama.
Sebulan setelah peresmian kembali stadion kebanggaan itu, Ukraina menggelar laga uji coba melawan raksasa Eropa, Jerman, tepatnya pada 11 November 2011. Pertandingan pertama pasca renovasi itu juga mencatatkan sejarah, yaitu gol pertama yang dicetak oleh Andriy Yarmolenko. Pertandingan itu pun berakhir imbang 3-3 dan Ukraina berhasil menunjukkan kehebatan mereka saat menghadapi tim sekuat Jerman.
Pada gelaran Euro 2012 nanti, sejarah baru akan tercipta ketika Inggris berjumpa dengan Swedia di penyisihan grup. Inggris akan perrtama kali bermain di Olympic Stadium. Tim-tim yang bercokol di grup D (Ukraina, Inggris, Perancis, dan Swedia) pun berharap dapat mencetak sejarah di stadion yang akan dijadikan tempat konser Madonna, Red Hot Chili Peppers, Kasabian, dan The Veccines itu. Bagi tim-tim grup D itu, sejarah dapat tercipta dalam fase penyisihan grup atau bahkan final.
Semua kontestan, termasuk juara bertahan Spanyol juga berpeluang mencetak sejarah di Olympic Stadium. Spanyol berpeluang mempertahankan trofi. Jika Spanyol menjadi juara, kemungkinan besar Shakira akan kembali lagi ke stadion yang menjadi markas utama tim nasional Ukraina dan Dinamo Kiev itu. Pasalnya, Gerard Pique sang kekasih (mungkin) bermain di final.
Namun sebelum mencetak sejarah, setiap kontestan yang bermain di Olympic Stadium tentu berharap dinaungi Olympic Stadium yang kali ini akan berperan sebagai dewi fortuna. Masing-masing tim tentu berharap dinanungi Olympic Stadium seperti atap mereka yang dibangun khusus untuk menangungi seluruh tempat duduk penonton.
- Henderson Bukan Pengganti Terbaik Lampard
- Demetrio Albertini: Italia Jalan Terus ke Piala Eropa
- Italia Takluk dari Rusia di Pemanasan Jelang Piala…
- Timnas Ceska Kalah di Partai Ujicoba Lawan Hungaria
- Daniel Agger: Denmark Sudah Pelajari Calon Lawan
- Semoga Final 1984 Terulang tapi Spanyol yang Menang