Minggu, 5 Oktober 2025

Euro 2012

Ukraina Tuan Rumah Euro: Dari Etnis Rusia Hingga Yahudi

Penggemar sepak bola Indonesia pasti mengenal Andriy Shevchenko, eks bintang AC Milan yang kemudian pindah ke Chelsea.

Editor: Dahlan Dahi
zoom-inlihat foto Ukraina Tuan Rumah Euro: Dari Etnis Rusia Hingga Yahudi
IST
Peta Polandia-Ukraina, tuan rumah bersama Euro 2012

TRIBUNNEWS.COM - Penggemar sepak bola Indonesia pasti mengenal Andriy Shevchenko, eks bintang AC Milan yang kemudian pindah ke Chelsea.

Sheva, begitu striker tajam itu akrab dipanggil, memegang paspor Ukraina walau sebenarnya ia lahir di Dvirkivschyna, Uni Soviet, 29 September 1976.

Shevchenco pernah merebut gelar pemain terbaik Eropa (2004) dan menjadi pencetak gol terbanyak kedua sepanjang sejarah AC Milan dengan 175 gol.

Memulai karier di klub Dinamo Kyiv, Sheva adalah andalah Timnas Ukraina di masa jayanya.

Ukraina, negara yang dibela Sheva, dan kini menjadi tuan rumah Euro 2012, adalah sebuah negara pecahan Uni Soviet yang terletak di Eropa Timur.

Dalam bahasa Slavia, menurut Wikipedia, Ukraina berarti "daerah perbatasan". Ukraina berbatasan dengan Rusia di sebelah timur laut; Belarus di utara; Polandia, Slowakia dan Hongaria di barat; Rumania dan Moldavia di barat daya; dan Laut Hitam serta Laut Azov di selatan. Ibu kota dan sekaligus kota terbesar di Ukraina adalah Kiev (Kyiv).

Ukraina adalah negara multietnis kendati etnis Ukraina dominan dengan 77,8 persen. Etnis Rusia cukup besar, yakni 17,3 persen.

Etnis minoritas di Ukraina adalah Belarusia, Bulgaria, Hongaria, Romania, Polandia, dan Yahudi.

Agama yang dianut warga mayoritas adalah agama ortodoks Ukraina. Roma Katolik dan Yahudi minoritas.

Warga di dua negara tuan rumah Piala Eropa 2012, Polandia maupun Ukraina, dikenal rasis, terutama untuk warga kulit hitam dan Asia.

Di liga Polandia, seperti dilaporkan TRIBUNnews.com, para suporter bahkan kerap menyanyikan lagu-lagu anti-Semit ketika suatu pertandingan bergulir dan meneriakkan seruan seperti, “pergilah ke ruang gas”. Sikap-sikap merendahkan seperti itu kerap muncul ketika ada seorang pemain keturunan Yahudi bermain.

Pemain-pemain berkulit hitam di Liga Polandia pun kerap mengalami pelecehan. Bulan lalu, dalam sebuah pertandingan Liga Primer Polandia, dua pemain berkulit hitam klub Lechia Gdansk dilempari pisang oleh penonton.

Ukraina pun setali tiga uang. Sebuah laporan Sky Sport News menyebutkan sejumlah penggemar klub Ukraina Shaktar Donetsk yang memiliki afiliasi dengan neo-Nazi akan melakukan penyerangan kepada suporter Inggris. Polisi anti rasisme telah melakukan investigasi dalam periode 18 bulan hingga Maret tahun lalu dan menemukan 195 kasus rasisme dalam pertandingan sepak bola di Polandia dan Ukraina.

Seorang kolomnis di Guardian baru-baru ini mengaku kerap mengalami pelecehan rasial di Polandia. Penulis tersebut dibesarkan di Polandia. Ayahnya berasal dari Nigeria, sedangkan ibunya asli Polandia.

Dalam tulisannya dia mengatakan sering ditunjuk di jalan karena warna kulitnya yang hitam, serta sering ditangkap polisi Polandia tanpa alasan yang jelas. Penulis tersebut mengaku beruntung tidak sempat mengalami kekerasan fisik, meskipun dia mengetahui ada beberapa orang keturunan Afrika yang mengalami kekerasan fisik di Polandia karena warna kulitnya.(*)

Skuad Timnas Ukraina lihat di sini

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved