Kamis, 2 Oktober 2025

eSports

Analis Mobile Legends Sebut EVOS Salah Strategi setelah Kalah 3 Kali di MPL ID

Menelan kekalahan tiga kali di MPL ID Season 11, seorang analis Mobile Legends nilai EVOS salah strategi.

Tangkapan layar YouTube Mobile Legends Indonesia
EVOS Legends naik ke panggung setelah kalahkan Rebellion Zion 0-2 pada MPL ID Season 11 Day 2, Sabtu (18/2/2023) malam WIB - Menelan kekalahan tiga kali di MPL ID Season 11, seorang analis Mobile Legends nilai EVOS salah strategi. 

TRIBUNNEWS.COM - EVOS Legends tampaknya masih belum terlihat tajinya seusai menelan kekalahan tiga kali kekalahan di turnamen Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) Season 11.

Melakoni MPL ID Season 11, EVOS harus menelan pil pahit setelah takluk di tangan Bigetron Alpha, RRQ, dan ONIC Esports.

EVOS harus mengakui keunggulan Bigetron Alpha setelah kalah dengan skor akhir 1-2, Sabtu (25/2/2023)

Sehari setelahnya, EVOS kembali kalah dari RRQ dengan skor akhir 1-2.

Terakhir, EVOS tak mampu meladeni gaya permainan ONIC Esports setelah tumbang dengan skor 2-1, Sabtu (4/3/2023).

Melihat tiga kekalahan yang dialami EVOS, seorang analis Mobile Legends, Moch Ryan “KB” Batistuta, angkat bicara.

Dalam sebuah wawancara di akun YouTube Jonathan Liandi yang berjudul Review Week 3 MPL S11, Kamis (9/3/2023),  Moch Ryan “KB” Batistuta menilai jika EVOS salah stategi.
Dalam sebuah wawancara di akun YouTube Jonathan Liandi yang berjudul Review Week 3 MPL S11, Kamis (9/3/2023),  Moch Ryan “KB” Batistuta menilai jika EVOS salah stategi. (Tangkap Layar YouTube Jonathan Liandi)

Baca juga: Dijuluki Saykocak oleh Netizen, Begini Tanggapan EVOS Saykots

Dalam sebuah wawancara di akun YouTube Jonathan Liandi yang berjudul Review Week 3 MPL S11, Kamis (9/3/2023), ia menilai jika EVOS salah stategi.

KB menilai jika EVOS tak banyak menghadirkan variasi, hal inilah yang mampu dimanfaatkan oleh lawan.

Hasilnya, lawan bisa membaca gaya permainan yang diusung EVOS pada game sebelumnya.

“Saya merasa bahwa tim yang biasanya menang di game pertama dan kalah di dua game terakhir, berarti mereka menggunakan metode, variabel, atau strategi yang serupa seperti di game pertama mereka menangi."

“Coba lihat pick rate-nya EVOS. Kalau tidak Kaja first pick, pasti Faramis. Kalau pakai Kaja, artinya mereka akan main di late game dengan (formasi) 3-2. Di atas menit 15 atau 18, pasti mereka akan bermain di mana DreamS menempel Branz. Hal ini sudah menjadi habit (kebiasaan) yang mungkin sudah terbaca oleh beberapa tim."

“Sementara untuk Faramis, Hijumee juga pitar sekali memainkan hero ini. Ketika ada Kaja dan Faramis di tim mereka, win rate mereka 100 persen. Tetapi kebetulan kemarin dipatahkan oleh ONIC. Di situ saya merasa variabel amunisinya (EVOS) sudah mulai habis,” tutur KB.

Maka dari itu, KB menilai bahwa EVOS sangat perlu menghadirkan sesuatu yang baru.

Jika masih bertahan dengan gaya permainan yang sama seperti sebelumnya, akan sulit bagi EVOS untuk menjadi rim Mobile Legends terbaik di Indonesia.

“Saya merasa jika mereka masih dengan cara yang seperti ini terus, itu akan sangat mudah sekali untuk dibaca oleh mereka-mereka (pelatih) yang selevel Adi atau Arcadia. Kalau secara individu pemain, EVOS sudah oke. Minor lah evaluasinya, tetapi yang majornya ada di amunisi strateginya itu."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved