Virus Corona
Update Covid-19 di Indonesia 11 Januari 2023: Tambah 402 Kasus Baru, 509 Pasien Sembuh
Simak update kasus harian Covid-19 di Indonesia hari ini, Rabu (11/1/2023).
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus harian Covid-19 di Indonesia hari ini, Rabu (11/1/2023).
Total penambahan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 hari ini sebanyak 402 kasus.
Jumlah penambahan kasus tersebut mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya.
Di mana pada Selasa (10/1/2023) kasus Covid-19 bertambah sebanyak 469 kasus.
Jadi, total keseluruhan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini menjadi 6.724.683 kasus, terhitung sejak 2 Maret 2020 lalu.
Baca juga: Update Covid-19 Global 11 Januari 2023: Jumlah Pasien Baru Pulih dari Virus Corona 481.727
Sementara itu, kasus sembuh akibat Covid-19 di Indonesia juga ikut meningkat.
Dengan jumlah kesembuhan sebanyak 509 orang.
Total keseluruhan pasien Covid-19 yang sembuh berjumlah 6.556.173 orang.
Sementara itu, untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia tercatat sebanyak delapan orang.
Sehingga total keseluruhan pasien meninggal dunia ada sebanyak 160.705 jiwa.
Update informasi data sebaran kasus Covid-19 pada tiap provinsi dapat di akases di sini.
Pakar Ingatkan Kenaikan Kasus Covid-19 hingga Potensi Hiperendemi

Peneliti Keamanan dan Kesehatan Global, Dicky Budiman menyatakan soal adanya kemungkinan kembali terjadinya kenaikan kasus Covid-19 hingga hiperendemi.
"Akan naik lagi ada (kemungkinan), alih-alih dunia cepat endemi ternyata kecenderungannya selain masih belum terkendali, lebih kearah hiperendemi," ungkapnya, Jumat (6/1/2022).
Hiperendemi sendiri merupakan infeksi atau wabah Covid-19 yang terus ada di berbagai tempat, termasuk di Indonesia.
Jumlah penyakit tersebut, lanjutnya, bisa menigkat di atas prediksi.
Situasi itu akan berdampak ke Indonesia dan tidak hanya bergantung pada upaya seperti vaksinasi dan protokol kesehatan.
Namun, bergantung juga dari karakter biological virus itu sendiri.
"Ada faktor lain dari karakter biological virus sendiri yang menentukan seberapa cepat bermutasi, seperti apa karakter akhirnya," papar Dicky.
Selain itu, Dicky juga mengatakan bahwa tidak hanya kematian dan keparahan saja, tetapi dengan pola hiperendemi ini setidaknya akan terjadi kasus infeksi yang tinggi.
"Tidak hanya kematian dan keparahan, tapi dengan pola hyper endemi ini, setidaknya akan terjadi kasus infeksi ya tinggi, tidak bisa diprediksi tapi tinggi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Aisyah Nursyamsi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.