Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Sulit Hindari Varian Baru Covid-19, Pemerintah Perlu Perkuat Sistim Kesehatan

Situasi pandemi global, khususnya daerah tetangga Singapura, Malaysia dan Australia sangat berpengaruh dengan keadaan tanah air.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Situasi pandemi global, khususnya daerah tetangga Singapura, Malaysia dan Australia sangat berpengaruh dengan keadaan Tanah Air.

Namun, melindungi negara dari pandemi dengan cara blokade atau menutup pintu masuk tidak begitu efektif.

Hal ini disampaikan oleh Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman.

"Karena sejarah wabah dan secara sains membuktikan, termasuk pelajaran Covid-19 ini. Yang bisa melindungi satu negara dari potensi lonjakan atau perburukan adalah mengandalkan kekuatan sistim kesehatan," kata Dicky pada Tribunnews, Senin (13/6/2022).

Baca juga: Update Covid-19 Global 13 Juni 2022: Total Infeksi Corona 540,4 Juta Kasus, Total Pulih 515,6 Juta

Artinya, ketahanan kesehatan Nasional yang akan meredam. Yaitu dengan kemampuan deteksi dan survelens. Bukan hanya suvelens konvensional, tapi juga survelens genomic.

Kemudian diperlukan modal imunitas di tiap-tiap wilayah. Dalam hal ini kata Dicky, pada varian Omicron beserta sub varian harus merujuk pada tiga dosis vaksin Covid-19.

"Ketika Singapura terdeteksi sub varian BA.4 dan BA.5 bahkan di negara kawasan Eropa dan Amerika, hanya perkara waktu saja terdeteksi di Indonesia," kata Dicky lagi.

Saat ini sulit menghindari masuknya satu varian atau sub varian baru. Karena ketika suatu kasus ditemukan, berpotensi menyebar.

Baca juga: Pakar Epidemiologi : Penyebaran Covid-19 Ibarat Fenomena Puncak Gunung Es

Dan ini kata Dicky berpotensi akan menambah kasus infeksi di Indonesia. Dan itu sudah terbukti di banyak negara. Di antaranya seperti Taiwan,Cina, jepang dan lainnya.

Kasus infeksi sulit untuk dihindari karena kemampuan sub varian BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan bersirkulasi dan menginfeksi.

"Bahkan pada orang yang sudah divaksinasi. Tapi mayoritas mereka yang terinfeksi memang tidak bergejala," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved