Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Tren Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Terus Menurun dalam 4 Hari Terakhir

Tren laju kasus Covid-19 atau Corona di Indonesia dalam 4 hari terakhir terus alami penurunan.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
Freepik
Ilustrasi virus corona - Tren laju kasus Covid-19 atau Corona di Indonesia dalam 4 hari terakhir terus alami penurunan. 

Adapun total angka kesembuhan skala nasional kini menjadi 4.514.782 orang.

Sementara, total keseluruhan kasus kematian akibat Covid-19 berjumlah 146.365 jiwa.

Pakar Epidemiologi Ingatkan Semua Pihak Jangan Abai

Kendati alami penurunan kasus, masyarakat diminta jangan mengabaikan pandemi.

Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman mengingatkan semua pihak jangan abai dalam menghadapi Covid-19.

Bila abai, keberadaan Covid-19 akan berdampak serius.

"Satu hal yang ingin saya tegaskan ketika negara, wilayah mengabaikan upaya meminimalisir bersirkulasi atau menyebarnya virus, dalam hal ini SARS-CoV-2."

"Berarti hal ini merupakan pengabaian prinsip epidemiologi," ungkap Dicky Budiman kepada Tribunnews, Minggu (20/2/2022).

Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman.
Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman. (dok pribadi)

Baca juga: Malam Minggu, Kapolda Metro Jaya Jemput Bola Datangi Pusat Kuliner Ajak Warga Vaksinasi Covid-19

Menurut Dicky, prinsip dalam virologi adalah mencegah penularan.

Karena kalau dibiarkan bersirkulasi, testing, treacing, dan treatment maka pandemi tidak akan usia.

Ditambah jika penerapan protokol kesehatan abai. Termasuk cakupan vaksinasi Covid-19 yang tidak setara.

Akibatnya wilayah tersebut menjadi tempat bersikluasi virus secara mudah.

Baca juga: Update Covid-19 Global 20 Februari 2022: Indonesia Urutan 8 Penambahan Kasus Baru Tertinggi Dunia

Walaupun, kata Dicky semua varian Covid-19 seperti Aplha, Delta, Omicron, dan lainnya masih ada, tapi jumlah proporsinya masih kecil.

Tapi virus SARS-CoV-2 akan tetap ada entah di manusia atau hewan.

"Artinya selama sebelum herd immunity tercapai, di daerah atau negara yang menjadi kantung infeksi tetap bisa ada."

"Potensi seseorang bisa ternfeksi oleh lebih dari satu varian itu ada dan besar kemungkinannya," kata Dicky.

Apalagi jika orang tersebut memiliki gangguan imunitas atau seperti menderita kanker atau HIV yang tidak terkendali.

Bahkan pada orang umum yang abai protokol kesehatan.

(Tribunnews.com/Shella Latifa/Aisyah Nursyamsi)

Baca artikel lain terkait Virus Corona

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved