Virus Corona
Kasus Kematian Harian Covid-19 Naik, Benarkah karena Omicron? Ini Analisa Ahli
Angka kematian harian karena covid-19 naik lebih dari 10 kali lipat. Benarkah kenaikan kematian ini karena kasus omicron? Berikut analisa ahli
Dicky menambahkan, saat ini memang mulai terlihat adanya peningkatan kasus kematian, akan tetapi tren ini baru akan terlihat di akhir Februari atau awal Maret.
Pemerintah diharapkan genjot vaksinasi booster
Hal itu karena orang-orang yang meninggal sekarang, artinya sudah terpapar sejak 3-4 minggu sebelumnya.
Sehingga untuk mengetahui dampak dari varian Omicron terhadap kasus kematian, bisa dilihat 3-4 ke depan.
Dijelaskan juga bahwa angka kematian adalah penanda keparahan suatu wabah atau pandemi.
"Semakin banyak kematian berarti parah," imbuh DIcky.
Dicky khawatir kematian akan banyak terjadi di daerah yang memiliki penduduk berisiko tinggi, seperti lansia dan orang dengan komorbid yang belum di-booster.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah bisa segera menggalakkan vaksinasi booster untuk kelompok rentan.
Dicky berpesan bahwa satu kasus kematian pun harus dianggap sebagai pelajaran berharga.
Adanya orang yang meninggal karena penyakit ini artinya penyakitnya tidak terdeteksi, tidak mendapat dukungan perawatan, terlambat ditangani, terapi pengobatannya tidak memadai, atau buruknya respons pemerintah.
Kasus Naik, Ini Beda Gejala Covid-19 Ringan, Sedang, hingga Berat

Isolasi bentuk mekanisme pengendalian kasus positif Covid-19 di masyarakat. Ketentuannya pun berbeda, tergantung derajat keparahan gejala pada masing-masing individu.
Masyarakat yang melakukan isolasi perlu mencermati gejala mulai yang ringan hingga berat, agar tak berakibat fatal.
Derajat keparahan gejala Covid-19 dibagi dalam 4 tingkatan. Yaitu Tanpa Gejala, Gejala Ringan, Gejala Sedang dan Gejala Berat.
Pertama, tanpa gejala. Tidak ditemukan adanya gejala klinis pada orang positif Covid-19. Dalam hal ini, testing satu-satunya cara memastikannya. Untuk tingkatan ini, disarankan berkala bagi masyarakat dengan mobilitas dan interaksi tinggi dengan orang lain.
Terpenting, jika merasa sehat tetap harus disiplin protokol kesehatan.