Virus Corona
UPDATE Kasus Omicron di Indonesia: Tambah 92 Positif, Total 506 Orang
Update jumlah pasien virus corona atau Covid-19 varian Omicron di Indonesia, jumlah kasus positif varian Omicron tambah 92 kasus, total 506 kasus.
Masyarakat juga diminta aktif melakukan pemantauan dan pelaporan terhadap penemuan cluster-cluster baru Covid-19.
Update corona atau Covid-19 varian Omicron di Indonesia bisa di akses di sini.
Kombinasi Vaksin Rekomendasi Pemerintah
Simak kombinasi vaksin yang akan diberikan untuk vaksinasi booster pemerintah Indonesia.
Untuk diketahui, sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), vaksin booster akan diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Pemberian vaksinasi booster tersebut akan diberikan secara bertahap mulai 12 Januari 2022, hari ini.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan beberapa kombinasi yang dapat digunakan untuk vaksinasi ketiga.
"Pemerintah akan memberikan vaksinasi booster dengan mempertimbangkan ketersediaan vaksin yang ada di tahun ini, karena jenisnya akan berbeda dengan ketersediaan vaksin di tahun lalu," terang Menkes Budi, Selasa (11/1/2022), dikutip dari Setkab.go.id.
Baca juga: Moeldoko Sebut Pemilu 2024 Tak Akan Ganggu Penanganan Pandemi Covid-19
Kombinasi vaksinasi booster di antaranya:
- Penerima vaksin primer jenis Sinovac atau vaksin pertama dan kedua Sinovac, diberikan booster setengah dosis vaksin Pfizer;
- Penerima vaksin primer jenis Sinovac, akan diberikan booster setengah dosis vaksin AstraZeneca;
- Penerima vaksin primer jenis AstraZeneca, akan diberikan booster setengah dosis vaksin Moderna.
Kendati demikian, penetapan kombinasi ini dapat berubah mengikuti ketersediaan vaksin yang ada di Indonesia.
Yang pasti, juga harus mengantongi hasil riset yang sudah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Baca juga: Menkes: Vaksin Booster untuk Penerima Sinovac, Bisa Pfizer atau AstraZeneca Setengah Dosis
“Ini adalah kombinasi awal dari regime vaksin booster yang kita akan berikan berdasarkan ketersediaan vaksin yang ada dan juga hasil riset yang sudah disetujui BPOM dan ITAGI, yang nantinya bisa berkembang tergantung terhadap hasil riset yang baru dan ketersediaan vaksin yang ada,” lanjut Menkes Budi.