Ilusi UMB Sebut Pandemi Covid-19 Berdampak Terhadap Masyarakat Menengah ke Bawah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Alumni Ilmu Komunikasi atau ILUSI Universitas Mercu Buana (UMB) menyatakan pandemi Covid-19 sangat berdampak kepada masyarakat menengah ke bawah. 

“Pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia telah berdampak terhadap sendi-sendi kehidupan, terutama mereka yang masuk golongan menengah ke bawah,” kata Sekretaris Jenderal ILUSI Rizky, dalam keterangan tertulis, Kamis (23/12/2021). 

Rizky menyatakan pihaknya memiliki kegiatan sosial bernama ILUSI Charity yang merupakan bentuk kepedulian alumni komunikasi UMB terhadap kondisi masyarakat akibat pandemi Covid-19, sekaligus wujud pengabdian kepada masyarakat sebagaimana amanah dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

Melalui ILUSI Charity ini, dikatakan Rizky, diharapkan menjadi satu gerakan moral bagi para alumni komunikasi Mercu Buana yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk membantu sesama, khususnya mereka yang betul-betul membutuhkan.

Baca juga: Kominfo: 45 Persen Masyarakat Indonesia Masih Ragu Efek Samping Vaksin Covid-19

“Sekaligus kami menyantuni anak-anak yatim piatu,” ungkap Rizky. 

“Ini adalah langkah awal kita, selanjutnya ILUSI akan berperan lebih banyak lagi dalam kegiatan- kegiatan kemasyarakatan,” kata dia lagi menekankan.  

Adapun ILUSI UMB membagikan ratusan paket beras kepada masyarakat yang membutuhkan dengan total 210 karung beras ukuran 5 kilogram serta menyantuni yatim piatu. 

Vaksin

Sebanyak lebih dari 108 juta orang di Indonesia telah mendapat dosis lengkap vaksin Covid-19 atau dua kali suntikan.

Berdasar data pemerintah di laman vaksin.kemkes.go.id per hari ini, Rabu (22/12/2021) pukul 18.00 WIB, penerima vaksin Covid-19 dosis kedua berjumlah 108.827.125 orang.

Angka tersebut mencapai 52,25 persen dari target pemerintah.

Sementara itu, dosis pertama sudah mencapai 73,88 persen dari target.

Yaitu sebanyak 153.871.826 orang telah mendapat vaksin dosis pertama.

Lampaui Target WHO

Capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah melampaui target yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).