Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Varian Omicron Diduga Sudah Masuk dan Menyebar di Indonesia

Virus corona varian Omicron diduga sudah masuk dan menyebar di Indonesia. Pendapat itu disampaikan dr Tonang Dwi Ardyanto.

Editor: Arif Fajar Nasucha
digi24.ro
Ilustrasi varian baru Covid-19, Omicron. Varian Omicron diduga sudah masuk dan menyebar di Indonesia. 

"Dengan demikian, dugaan saya, Omicron sudah ada, sudah mulai menyebar di Indonesia," ungkap Tonang.

Baca juga: Soal Varian Omicron, Ahli Epidemiologi Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada

Alasan Belum Teridentifikasi

Tonang menjelaskan faktor yang menyebut belum teridentifikasinya varian Omicron di Indonesia.

Alasan pertama, sebagian besar kasus karena Omicron tanpa atau hanya gejala ringan, sama seperti yang dilaporkan Afrika Selatan dan sejumlah negara lain.

"Kedua, jumlah test PCR kita di bawah ambang. Memang rata-rata tes kita dilaporkan antara 180-200 ribu per hari."

"Tapi yang banyak itu tes antigen, sekarang PCR tinggal sekitar 15 persen saja dari total tes. Rata-rata sekitar 30 ribu per hari. Padahal minimal 39 ribu per hari."

"Itu minimal. Itu juga dengan syarat merata. Sayangnya, 40-50 persen dari jumlah PCR itu di Jakarta saja. Sisanya dibagi 33 provinsi lainnya," urai Tonang.

Tonang menjelaskan, meski tes antigen masih bisa mendeteksi Omicron, namun tes antigen baru positif bila viral load tinggi.

Kalau sudah menurun, Tonang menyebut PCR yang tepat untuk mendeteksi varian Omicron.

Baca juga: Pakar Epidemiologi Sebut Indonesia Harus Luruskan Anggapan Varian Omicron Tidak Parah

Imbauan untuk Masyarakat 

Lebih lanjut, Tonang menilai masyarakat harus tetap mencegah penularan Covid-19.

"Kalaupun benar Omicron sudah ada di Indonesia, atau ternyata belum ada, tetap saja jawabannya satu, harus dicegah penyebarannya," tekannya.

Tonang juga meminta masyarakat waspada bila kasus melonjak tinggi, maka risiko kematian akan besar.

"Risikonya akan membesar bila jumlah kasusnya melonjak tinggi, melampaui kemampuan sistem pelayanan kesehatan, seperti terjadi di bulan Juli kemarin."

"Maka kita tetap harus cegah, jangan sampai penyebarannya tidak terkendali," ungkap Tonang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved