Virus Corona
Boris Johnson Sampaikan Tanggapan Inggris Soal Varian Omicron
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengumumkan pengetatan aturan pembatasan virus corona etelah varian Omicron ditemukan di Inggris.
Perlu diketahui, kasus pertama dari strain tersebut terdaftar pada awal bulan ini di Botswana dan diidentifikasi di Afrika Selatan (Afsel).
Kemudian dari sana, secara cepat varian ini menjadi yang dominan di Afsel.
Saat ini Omicron pun telah menyebar ke Eropa, Asia dan Timur Tengah.
Pemberian nama Omicron dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada pertemuan darurat Jumat lalu.
Empat pasien Botswana pertama yang datang dengan infeksi varian baru ini semuanya telah divaksinasi sepenuhnya.
Melihat temuan ini, sejumlah badan ilmiah pun telah memperingatkan bahwa vaksin Covid-19 saat ini kemungkinan tidak efektif untuk melawannya Omicron.
Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Eropa memperingatkan pada Jumat lalu bahwa Omicron dikaitkan dengan 'peningkatan penularan, pengurangan signifikan dalam efektivitas vaksin dan peningkatan risiko terjadinya infeksi ulang'.
Kendati demikian, Johnson mengklaim bahwa vaksin terutama suntikan booster, memberikan 'beberapa derajat' perlindungan terhadap Omicron.
Ia pun mengumumkan pemerintahnya akan meningkatkan kampanye untuk memberikan booster 'ke berbagai kelompok' secara meluas selama beberapa pekan mendatang.
Sejauh ini, sekitar 16 juta warga Inggris telah menerima suntikan booster, namun lebih dari 250.000 kasus baru virus ini telah tercatat di Inggris setiap minggunya sejak awal Oktober lalu.