Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

WHO Pimpin Program ACT-A yang Fokus pada Pembelian Pil Antivirus Covid-19 Seharga 10 Dolar AS

obat antivirus molnupiravir untuk pasien dengan gejala ringan, hanya dengan 10 dolar Amerika Serikat (AS) per kursus.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Handout / Merck & Co,Inc. / AFP
Foto selebaran ini diperoleh 26 Mei 2021, atas izin perusahaan Farmasi Merck, menunjukkan kapsul obat antivirus eksperimental Molnupiravir. Merck mengatakan pada 1 Oktober 2021, pihaknya akan meminta otorisasi di AS untuk molnupiravir untuk Covid-19, setelah pil tersebut menunjukkan "hasil yang meyakinkan" dalam uji klinis. 

ACT-A ingin membawa tingkat pengujian ini ke batas minimal 100 tes per 100.000 di negara bagian yang lebih miskin.

Itu berarti memberikan sekitar 1 miliar tes dalam 12 bulan ke depan atau sekitar 10 kali lebih banyak dari yang diperoleh ACT-A sejauh ini.

Dorongan pada pengadaan alat tes ini dimaksudkan untuk mempersempit kesenjangan antara negara kaya dengan negara miskin, karena hanya 0,4 persen tes yang telah dilakukan di negara-negara miskin, dari sekitar 3 miliar tes yang dilaporkan di seluruh dunia.

Ini juga akan membantu menemukan kemungkinan varian baru yang cenderung berkembang biak saat infeksi meluas.

Kemungkinan varian ini berpotensi besar terjadi di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang lebih rendah.

Dokumen tersebut pun menggarisbawahi bahwa 'akses vaksin saat ini sangat tidak adil, dengan cakupan mulai dari 1 persen hingga lebih dari 70 persen yang sangat bergantung pada kekayaan suatu negara'.

Program ACT-A ini bertujuan untuk melakukan vaksinasi setidaknya 70 persen dari populasi yang memenuhi syarat di semua negara pada pertengahan tahun depan, sejalan dengan tujuan WHO.

Sumber berita 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved