Virus Corona
Angka Kematian Harian Covid-19 Menurun Setengahnya Dibanding Akhir Juli 2021
Pada akhir Juli, angka harian kematian Covid-19 sekitar 1.700, sementara sekarang angkanya 793.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan dalam menekan angka kematian harus sedikit bersabar.
Menurutnya hasil dari strategi pemerintah dalam menekan angka kematian tidak bisa langsung terlihat.
"Kita harus lebih bersabar karena angka kematian tidak langsung secara langsung kasus turun dan angka kematian turun dia butuh proses sekitar 2-3 Minggu," kata Dewi, Rabu (1/9/2021).
Dewi mencontohkan angka kematian yang terjadi para periode akhir Juli sampai Agustus 2021.
Angka kematian pada akhir Juli masih tinggi dan kemudian terus menurun pada Agustus 2021.
Bahkan saat ini turunya angka kematian hampir separuh dibanding akhir Juli lalu.
"Kita berhasil menurunkan angka kematian yang puncaknya di akhir Juli, kematian bisa ribuan, sekarang sudah di angka sekitar 5.551 sekitar setengahnya sudah turun di puncak dari akhir Juli 2021," katanya.
Baca juga: Update Vaksinasi Covid-19: Lebih dari 64 Juta Warga Indonesia Sudah Disuntik Vaksin
Pada akhir Juli, angka harian kematian Covid-19 sekitar 1.700, sementara sekarang angkanya 793.
"Namun tetap catatan angka kematian ini masih jadi perhatian seluruh pihak termasuk pemerintah pusat dan Pemda untuk menekan angka kematian kita agar lebih baik," katanya.
10 Provinsi Jadi Penyumbang Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi
Perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia terus mengalami perbaikan.
Data resmi pemerintah per 29 Agustus 2021, persentase kasus aktif Indonesia sebesar 5,34 persen.
Angka tersebut sudah dibawah angka rata-rata kasus aktif dunia sebesar 8,56 persen.
"Penurunan persentase kasus aktif nasional ini merupakan perkembangan yang baik, yang dicapai berkat peran aktif seluruh lapisan masyarakat," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (31/8/2021).
Wiku menambahkan bila dibandingkan negara-negara dengan kasus aktif tertinggi seperti Amerika Serikat 20,63 persen dan Inggris 17,72 persen, persentase Indonesia lebih rendah sekitar 4 kali lipatnya.
Apabila disandingkan dengan negara-negara di Asia, seperti Jepang 17 persen dan Malaysia 15,4 persen, Indonesia lebih rendah 3 kali lipatnya.
Baca juga: Mulai 1 September 2021, Pemerintah akan Bentuk Satgas Pencegahan Covid-19 di Fasilitas Publik
Hanya saja kata dia, Indonesia masih lebih tinggi 4 kali lipat dibanding India.
Menurutnya, India yang sempat mengalami peningkatan kasus yang signifikan, saat ini berhasil menekan kasus aktif hingga 1,16 persen
Untuk tingkat nasional, kasus aktif masih disumbangkan 10 provinsi dengan jumlah kasus aktif tertinggi, yaitu Jawa Tengah (25.959), Jawa Barat (24.802), Sumatera Utara (22.179), DIY (13.684), Jawa Timur (12.695), Papua (12.159), DKI Jakarta (7.764), Kalimantan Selatan (7.590), Kalimantan Timur (7.430), dan Bali (6.933).
"Kesepuluh provinsi ini menyumbangkan 65 persen atau lebih dari setengah total kasus aktif di Indonesia," kata Wiku.
Baca juga: Rutin Membersihkan Tubuh dan Cuci Tangan Kurangi Potensi Tertular Covid-19
Kondisi yang sama juga terjadi pada tingkat kesembuhan.
Per 29 Agustus, tingkat kesembuhan sebesar 91,42 persen dan lebih tinggi dibandingkan angka dunia sebesar 89,36 persen. Sebagai informasi, angka kesembuhan Indonesia pernah mencapai yang tertinggi yaitu 92,08 persen pada 3 Juni lalu.
Kemudian selama lonjakan kasus bulan juli kemarin, angka kesembuhan sempat turun hingga 78,60 persen.
Terkait angka kesembuhan, Wiku mengapresiasi 10 provinsi dengan angka mingguan tertinggi per tanggal 29 Agustus 2021, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, DIY, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Riau, dan Kalimantan Selatan.
Kesepuluh provinsi ini menyumbangkan 68 persen dari total kesembuhan nasional.
Baca juga: Belajar dari India, Satgas Penanganan COVID-19: Protokol Kesehatan Jangan Longgar
Meskipun secara nasional kasus aktif dan kesembuhan Indonesia mengalami perkembangan yang cukup baik, kata Wiku, angka kematian masih harus terus diwaspadai.
Karena persentase kematian di Indonesia masih konsisten di atas persentase kematian dunia sejak Juli 2020.
Per tanggal 29 Agustus, persentase kematian Indonesia sebesar 3,24 persen, sedangkan dunia sebesar 2,08 persen.
Ada 10 provinsi dengan angka tertinggi minggu ini yaitu Jawa Timur (1.214), Jawa Barat (922), Jawa Tengah (530), Bali (329), Sumatera Utara (222), Kalimantan Timur (213), DIY (206), Riau (193), Lampung (179), dan Kalimantan Selatan (150).
Kesepuluh provinsi ini menyumbangkan 75 persen dari total kematian nasional pada minggu ini.
Wiku menjelaskan, 9 dari 10 Provinsi tersebut sama-sama menjadi penyumbang tertinggi pada angka kasus aktif, angka kesembuhan dan angka kematian dalam waktu yang bersamaan.
"Ini artinya, kualitas pelayanan kesehatan di provinsi-provinsi ini sudah ditingkatkan, namun kematian tetap belum dapat ditekan," katanya.