Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Epidemiolog Peringatkan Soal Puncak Kasus Infeksi Covid-19 di Indonesia

Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman memperingatkan Indonesia soal puncak kasus infeksi Covid-19 pada Agustus 2021 ini.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Tangkapan Layar YouTube Kompas TV
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman memperingatkan Indonesia soal puncak kasus infeksi Covid-19 pada Agustus 2021 ini.

Dicky mengatakan kemungkinan di awal Agustus, Indonesia akan mengalami beban di layanan fasilitas kesehatan, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Madura yang merupakan episentrum penyebaran Covid-19.

“Saat ini kita dalam hitungan terakhir, tidak jauh dari hari ini kita akan mencapai puncak dari kasus infeksi. Kemudian, mungkin 3 hingga 4 hari kemudian di awal Agustus, masih antara tanggal 3 hingga 4 Agustus, beban terbesar di fasilitas Kesehatan akan dialami,” kata Dicky kepada Tribunnews, Minggu (25/7/2021)

“Kalau kita bicara puncak, kondisi episentrumnya ya di Jawa, Bali dan Madura, bebannya akan terasa disitu,” lanjutnya.

Sekira 2 minggu setelahnya, Indonesia akan mencapai angka tertinggi dari kasus kematian yang bisa lebih dari 2000 kasus.

Baca juga: Geber Testing dan Tracing Covid-19 di Masa PPKM, Kemenkes Beri Instruksi untuk Daerah

Namun, puncak itu baru hanya diketahui di Pulau Jawa, Bali, dan Madura.

Lanjut dia, perlu ada perhatian dan upaya mitigasi juga di luar pulau Jawa dan Bali.

Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga menurut Dicky pola kurva dipengaruhi kondisi di pulau-pulau besar lainnya.

Sehingga, persiapan mitigasi penanganan pandemi juga dibutuhkan di luar Pulau Jawa, Bali, dan Madura.

“Negara kita negara kepulauan yang memiliki pulau-pulau besar, sehingga pola kurva berikutnya akan dipengaruhi pola kondisi di pulau-pulau besar lainnya. Oleh karena itu saat ini pemerintah pusat dan daerah di luar Jawa itu harus melakukan persiapan dan mitigasi. Supaya apa yang terjadi di jawa tidak terjadi di luar Jawa,” ujar Dicky.

Baca juga: Update Corona di Indonesia 25 Juli 2021: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 38.679, Meninggal 1.266

Epidemiolog tersebut mengatakan jika penyebaran virus terjadi secara masif di luar Jawa, Bali, dan Madura dampaknya akan sangat serius.

Mengingat ada banyak keterbatasan aspek dan sistem yang berbeda di daerah di luar Pulau Jawa, Bali, dan Madura.

“Akan ada keterbatasan di aspek layanan kesehatan dan SDM dan sistem lainnya yang jauh berbeda dibandingkan di Jawa dan Bali,” kata Dicky.

Pencegahan virus corona menurut WHO

Menurut WHO, langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah Covid-19.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved