Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Pemerintah Tidak Kuat Atasi Pandemi Covid Sendirian, Sosiolog: Libatkan Komunitas di Masyarakat

Nyaris dua tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Hingga saat ini penambahan kasus covid-19 masih terjadi meski terjadi tren penurunan imbas Pember

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews/Jeprima
Petugas medis bersiap menyuntikkan vaksin Covid-19 dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar yang diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) Indonesia di Sekolah Islam Al Azhar BSD, Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/7/2021). BIN kembali menggelar vaksinasi Covid-19 bagi pelajar sekolah di Tangerang Selatan dengan target vaksinasi kali ini adalah sebanyak 1.000 pelajar. Sebelum dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19, para pelajar tersebut terlebih dahulu dites swab antigen untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Tribunnews/Jeprima 

"Pemerintah itu bagian dari bangsa. Begitu juga masyarakat. Sukses tidaknya bertahan dalam pandemi ini bukan karena pemerintah, tetapi tugas semua elemen bangsa," ucap dia.

Potret riil ketangguhan komunitas bisa dilihat di wilayah RW 05 Griya Caraka Bandung, Jawa Barat. Wilayah ini boleh dibilang berhasil mengelola mobilitas warga dan menangani pandemi Covid-19 secara mandiri lewat gotong royong warganya.

Ketua RW Griya Caraka Bandung Sonny Budi Laksono mengatakan, warga di wilayahnya rerata level menengah. Mereka memiliki jiwa sosial dan empati yang tinggi. Keguyuban itu juga tecermin dari ritual keagamaan, baik salat jamaah maupun bersilaturahmi. 

Berangkat dari modal jiwa sosial dan keagamaan yang erat, kata dia, segala kegiatan sosial di sana mudah dilaksanakan.

“Inilah jiwa dan modal sosial, sehingga kegiatan sosial apapun insya Allah berjalan. Mereka terpanggil oleh jiwa sosial,” ujar Sonny.

Ada delapan RT di wilayah Sonny. Total warga mencapai 1.900 orang. Saat angka positif harian Covid terus menanjak, rumah sakit kewalahan, ketersediaan oksigen terbatas, dan berita hoaks berseliweran akhirnya diputuskan membentuk satuan tugas Covid-19.

Satgas ada di setiap RT. Warga yang terpapar Covid1-9 harus langsung melapor ke RT kemudian diteruskan ke RW. 

"Melihat kondisi rumah sakit yang penuh, kami harus mengurus diri sendiri. Koordinasi oleh pemerintah yang kurang efektif," jelas dia.

Selain itu, Sonny dan lingkungan RT-nya menanamkan kesadaran bahwa Covid-19 adalah masalah bersama dan harus dihadapi bersama. Mereka mendampingi yang terpapar supaya tidak merasa sendirian. Bahkan, kebutuhan medis dan logistik disokong penuh.

Bukan hanya obat-obatan, alat pelindung diri, dan piranti medis seperti masker dan oksimeter, satgas juga menyediakan tabung oksigen. Bahkan ada mobil ambulans yang siap siaga. "Kebetulan ada dokter yang juga anggota IDI (Ikatan Dokter Indonesia) yang bisa selalu memonitor warga yang terpapar," kata dia. 

Setelah dibentuk satgas, jelas Sonny, warga yang terpapar Covid-19 kian menurun. Pada 3 Juli jumlahnya 74 kasus, 10 Juli menjadi 56 kasus, dan 19 Juli tinggal 31 kasus. “Semuanya tidak ada yang dirawat, semuanya hanya isolasi mandiri di rumah,” tegasnya.(Willy Widianto)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved