Virus Corona
Pimpinan MPR Ingatkan Tak Saling Menyalahkan di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjadi peringatan bagi semua pihak.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih saling mendukung dan bekerja keras.
Selain itu, Lestari meminta agar masyarakat tidak terjebak saling menyalahkan satu sama lain.
"Ini peringatan bagi kita semua agar bekerja lebih keras, saling mendukung, dan tidak terjebak pada polemik saling menyalahkan karena akan melemahkan kita dalam menghadapi tingkat penularan virus Covid-19 yang kian meroket," ujar Lestari, dalam keterangannya, Jumat (16/7/2021).
Dia pun menyoroti penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat oleh pemerintah.
Menurutnya evaluasi harus dilakukan terkait penerapan PPKM Darurat.
Sebab, tingkat penularan kasus Covid-19 justru meningkat tajam setelah kebijakan tersebut diterapkan.
Padahal kebijakan itu diterapkan untuk menekan laju penularan Covid-19.
"PPKM darurat bertujuan untuk menekan laju penularan COVID-19 di Tanah Air. Tapi bila tingkat penularannya malah meningkat tajam, tentu perlu dievaluasi secara cermat dan menyeluruh agar penerapan PPKM darurat ke depan lebih efektif," jelas politikus Nasdem itu.
Karena itu, Lestari meminta agar evaluasi dan analis dilakukan terlebih dahulu sebelum memutuskan wacana perpanjangan PPKM Darurat hingga enam pekan.
Baca juga: Update Corona 16 Juli 2021: Indonesia Teratas, Ini 5 Negara Dengan Kasus Harian Covid-19 Tertinggi
"Sejauh ini, klaster keluarga menjadi 'penyumbang' terbesar peningkatan kasus positif COVID-19 di Indonesia. Harus dicari tahu mengapa hal itu terjadi dan bagaimana upaya pencegahannya," kata dia.
Lebih lanjut, Lestari juga mengatakan efektivitas penerapan PPKM darurat sangat ditentukan oleh tingkat kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) dan mematuhi setiap pembatasan dan larangan aktivitas yang ditetapkan pemerintah.
"Tanpa ada kesadaran masyarakat, kebijakan pembatasan apa pun yang diterapkan tidak akan mampu menangkal laju penularan virus Covid-19, baik varian lama maupun varian baru," katanya.
Indonesia Teratas
Indonesia kembali berada di posisi pertama dunia dalam tambahan kasus baru positif Covid-19, Kamis (15/7/2021).
Melansir data dari laman Worldometers, Jumat (16/7/2021) pukul 09.10 WIB, tercatat tambahan kasus baru di Indonesia sebanyak 56.757 orang, setelah sehari sebelumnya tercatat 54.517 orang.