Virus Corona
Hasil Studi, Epidemi Virus Corona Pernah Melanda Asia Timur 20.000 Tahun Lalu
Epidemi virus corona ternyata pernah terjadi di kawasan Asia Timur lebih dari 20.000 tahun yang lalu.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ARIZONA - Epidemi virus corona ternyata pernah terjadi di kawasan Asia Timur lebih dari 20.000 tahun yang lalu.
Peristiwanya bahkan mirip seperti pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini.
Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi internasional tentang genom manusia.
Studi tersebut menemukan bahwa wabah itu meninggalkan jejak dalam susunan genetik orang-orang dari Asia Timur, daerah yang kini mencakup negara seperti China, Jepang, Mongolia, Korea Utara, Korea Selatan, dan Taiwan.
Seperti yang diungkapkan para peneliti dari Queensland University of Technology, University of Adelaide, University of California San Francisco, dan University of Arizona.
"Genom manusia modern berisi informasi evolusioner yang menelusuri kembali puluhan ribu tahun lalu, seperti mempelajari silsilah pohon yang memberi kita wawasan tentang kondisi yang dialaminya saat tumbuh," kata Profesor Kirill Alexandrov dari Aliansi Biologi Sintetis CSIRO-QUT.
Dikutip dari laman The Tribune of India, Jumat (25/6/2021), dalam 20 tahun terakhir, virus corona bertanggung jawab atas terjadinya tiga wabah besar SARS-CoV yang mengarah ke Sindrom Pernafasan Akut Parah.
Baca juga: Ada Covid Varian Delta di Inggris, Timnas Italia di London Hanya 30 Jam Untuk Laga Babak 16 Besar
Pertama berasal dari China pada tahun 2002 dan menewaskan lebih dari 800 orang.
Kemudian ada MERS-CoV yang mengarah ke Middle East Respiratory Syndrome dan menewaskan lebih dari 850 orang.
Lalu yang ketiga adalah SARS-CoV-2 yang terjadi saat ini dan mengarah ke Covid-19, yang sejauh ini telah menewaskan 3,9 juta orang di seluruh dunia.
Terkait penelitian yang diterbitkan dalam jurnal 'Current Biology', tim menganalisis genom lebih dari 2.500 manusia modern dari 26 populasi di seluruh dunia, untuk memahami bagaimana manusia beradaptasi dengan sejarah wabah virus corona.
Tim peneliti pun menemukan peran jenis protein tertentu yang dikenal sebagai VIP (protein yang berinteraksi dengan virus), protein ini merupakan bagian dari 'mesin seluler' yang berinteraksi dengan virus yang masuk ke dalam tubuh.
Baca juga: Positif Covid-19, Tasya Farasya Disarankan Minum Air Campur Minyak Kayu Putih, Dokter Melarang
Dalam jutaan tahun evolusi manusia, seleksi alam telah menyebabkan terjadinya fiksasi varian gen yang mengkode protein yang berinteraksi dengan virus (VIP) pada tiga kali tingkat yang diamati untuk kelas gen lainnya.
Dalam studi tersebut, peneliti menemukan tanda-tanda adaptasi pada 42 gen manusia berbeda yang mengkode VIP.