Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Darurat! Rem Lonjakan Kasus Covid-19, Muncul Opsi Lockdown Total, Jangan Kendor Protokol Kesehatan

Melonjaknya kasus covid-19 beberapa waktu terakhir menunjukkan kedaruratan, Para ahli pun menyarakan opsi lockdown total. 

Penulis: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Suasana di Jalan Intan Baiduri Sumur Batu Kemayoran, Jakarta, yang tengah dilakukan mikro lockdown, Rabu (9/6/2021). Zona merah di DKI Jakarta terus bertambah, sebanyak 25 orang di tiga RT, yaitu RT 1, RT 2, dan RT 8 RW 3, Jalan Intan Baiduri Sumur Batu Kemayoran Jakarta Pusat terpapar Covid-19. Sejak Selasa (8/6/2021) permukiman di tiga RT tersebut dilakukan mikro lockdown. Darurat! Rem Lonjakan Kasus Covid-19, Muncul Opsi Lockdown Total, Jangan Kendor Protokol KesehatanTRIBUNNEWS/HERUDIN 

Asal dilakukan dengan benar ya akan efektif. Namun saya juga tidak bisa memaksakan. Itu terserah yang punya kewenangan. Sebagai dokter, tentu saja saya ingin memprioritaskan keselamatan dan kesehatan," harap Prof.Zubairi.

Petugas gabungan menggelar operasi yustisi penegakan protokol kesehatan di depan Posko PPKM Mikro Kelurahan Ampel, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/3/2021). Operasi yustisi yang digelar oleh TNI, Polri, dan Pemda itu juga menyiapkan tes Covid-19 bagi warga yang kedapatan tidak memakai masker. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Petugas gabungan menggelar operasi yustisi penegakan protokol kesehatan di depan Posko PPKM Mikro Kelurahan Ampel, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/3/2021). Operasi yustisi yang digelar oleh TNI, Polri, dan Pemda itu juga menyiapkan tes Covid-19 bagi warga yang kedapatan tidak memakai masker. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Perhimpunan organisasi profesi dokter memandang kebijakan PPKM Mikro yang ada kini tidak efektif lagi menekan laju penyebaran Covid-19.

Ketua Umum Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr. Sally Aman Nasution, SpPD, mengatakan pemerintah pusat harus memberlakukan PPKM secara menyeluruh dan serentak terutama di Pulau Jawa.

Pemerintah atau pihak yang berwenang diharapkan memastikan implementasi serta penerapan PPKM yang maksimal.

"Apakah karantina wilayah atau apapun namanya untuk mengurangi mobilisasi masyarakat. Sehingga kita bisa menekan masalah di hulu," kata Sally dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/6/2021).

Ia melanjutkan, tenaga medis dan kesehatan berjuang pada hilir sehingga jika tidak dicegah, maka pasien akan terus datang ke fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.

"Kami ini ada di hilir, kami dokter di hilir. Kalau hilir ditambah terus tapi hulunya enggak dikendalikan, ya akan sulit ," ungkapnya.

Lockdown Total, Maksimalkan Tes dan Telusuri Covid-19
Hal serupa diungkapkan mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama.

Ia mengatakan, pembatasan sosial sesuatu yang mutlak diperlukan saat ini.

Pembatasan sosial dapat saja hanya amat terbatas, atau sedikit lebih luas, atau memang luas sampai kepada lockdown total.

Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 18 Juni 2021: Tambah 12.990 Kasus, Total 1.963.266 Positif

Baca juga: Pemerintah Pusat dan Daerah Diminta Kompak Tangani Lonjakan Covid-19

"Yang pasti, dengan perkembangan sekarang, tidak mungkin lagi hanya meneruskan program yang sudah ada, sekarang harus ada peningkatan pembatasan sosial secara nyata dan jelas," kata dia melalui pesan tertulis yang diterima, Jumat (18/6/2021).

Ia mengatakan, pemerintah harus melakukan penanganan Covid-19 yang maksimal, efektif serta efisien.

Seperti yang disampaikan Kementerian Kesehatan bahwa puncak kasus Covid-19 di Tanah Air diprediksikan terjadi pada akhir Juni ini.

"Sulit dibayangkan bagaimana suasana pada akhir bulan ini kalau kasus terus naik. Karena itu, kenaikan kasus perlu dikendalikan dan diturunkan. Apalagi, kemarin ada tambahan 12.624 kasus baru COVID-19," ujarnya.

Prof Tjandra Yoga Aditama
- Guru Besar FKUI & Universitas YARSI. 
- Mantan Direktur Penyakit Menular WHO SEARO dan Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit & Kepala Badan Litbangkes Kemenkes RI
Prof Tjandra Yoga Aditama - Guru Besar FKUI & Universitas YARSI.  - Mantan Direktur Penyakit Menular WHO SEARO dan Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit & Kepala Badan Litbangkes Kemenkes RI (HO/TRIBUNNEWS)

Kemudian langkah kedua setelah melakukan pembatasan sosial adalah meningkatkan secara maksimal pelaksanaan tes dan telusur ata test and tracing.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved