Virus Corona
Kerahkan 40 Truk, Malaysia Luncurkan Vaksinasi Covid-19 Massal Secara Mobile
Malaysia bergerak melakukan program vaksinasi massal dengan meluncurkan truk pertama dari 40 truk vaksin yang akan digunakan.
Dikutip dari laman Malay Mail, Rabu (9/6/2021), Dr Noor Hisham menyebut tingkat penggunaan tempat tidur ICU Covid-19 telah menembus angka 100 persen dan ini merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan.
"Pada dasarnya, ini artinya tidak ada ruang lagi bagi pasien yang datang dan membutuhkan perawatan intensif, ini adalah kasus kritis," kata Dr Noor Hisham, Selasa (8/6/2021).
Kendati demikian, ia menekankan bahwa terjadi penurunan penggunaan tempat tidur untuk kategori non-ICU selama periode yang sama.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Empat Kecamatan Bangkalan Melonjak
"Penggunaan tempat tidur non-ICU untuk pasien Covid-19 telah menurun dari 99 persen menjadi 89 persen dalam dua minggu terakhir," jelas Dr Noor Hisham.
Ia pun kembali mengingatkan masyarakat bahwa kapasitas rumah sakit saat ini masih berada pada level kritis.
"Ini bisa semakin meningkat jika masyarakat tidak hati-hati, situasi ini tidak boleh dianggap enteng, masyarakat harus memastikan untuk disiplin mematuhi semua SOP Covid-19 dan mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksinasi," kata Dr Noor Hisham.
Baca juga: Target WHO dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia
Ia pun menambahkan otoritas kesehatan Malaysia telah mendeteksi adanya 24 klaster baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
15 dari 24 klaster baru tersebut terdiri dari klaster tempat kerja, 5 klaster komunitas dan 3 klaster lainnya yang melibatkan kelompok berisiko tinggi.
Klaster ini terdeteksi di Selangor, Sabah, Johor, Kedah, Kuala Lumpur, Putrajaya, Penang, Kelantan, Pahang, Sarawak, Negri Sembilan dan Perak.
Pakai Drone
Polisi Malaysia menggunakan drone untuk mendeteksi orang-orang yang memiliki suhu tubuh tinggi di tengah keramaian.
Hal itu dilakukan dalam rangka menekan angka penyebaran virus corona atau Covid-19 di Negeri Jiran tersebut.
Drone tersebut telah diluncurkan di negara bagian Terengganu Malaysia dalam tiga hari terakhir.
Hal ini disampaikan kepolisian negara bagian itu pada Senin melalui pernyataan resminya.
Dikutip dari laman Business Insider, Senin (7/6/2021), menurut Kepala Polisi Rohaimi Md Isa, drone itu diklaim dapat mendeteksi suhu tubuh dari ketinggian 20 meter atau 65 kaki di udara.
Baca juga: Ini Startup Pertama Terlibat Penuh dalam Vaksinasi Covid-19 di Semua Lini