Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Kasus Covid-19 di Kudus Meningkat, Ganjar Minta Pemda Tambah Tempat Tidur

Ganjar Pranowo meminta Bupati dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus untuk menambah tempat tidur baik ICU maupun isolasi di rumah sakit

Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-inlihat foto Kasus Covid-19 di Kudus Meningkat, Ganjar Minta Pemda Tambah Tempat Tidur
Tangkap Layar KompasTV
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta Bupati dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus untuk menambah tempat tidur, baik di ICU maupun ruang isolasi, di rumah sakit.

Delapan daerah yang dimaksud tersebut meliputi Sragen, Tegal, Brebes, Banyumas, Cilacap, Karanganyar, Wonogiri, dan Kudus.

“Ini terprediksi sebenarnya. Setiap kali ada libur panjang pasti ada kenaikan (kasus),” kata Ganjar.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Ketua Satgas Bertolak ke Kudus

Diketahui, kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus melonjak hingga lima kali lipat.

Kenaikan kasus tersebut bahkan mencapai 783 kasus pada 26 Mei 2021 lalu.

Sehingga, rumah sakit darurat difungsikan untuk menangani pasien Covid-19 yang terus bertambah.

Sementara dari catatan tahun lalu, situasi di Jawa Tengah saat ini sama seperti yang terjadi pada 2020 lalu.

Peningkatan kasus aktif setelah libur panjang nasional juga menyebabkan naiknya Bed Occupancy Rate (BOR) hingga mencapai 90 persen.

Kendati telah dilakukan konsultasi dan koordinasi secara rutin terkait adanya potensi kenaikan kasus dari liburan panjang, Ganjar mengakui bahwa hal itu tidak semua diantisipasi dengan baik oleh sejumlah Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

Sehingga, terjadi kenaikan kasus seperti yang terjadi di Kudus.

Selain kurangnya antisipasi, Ganjar juga melaporkan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus juga terjadi karena prediksi-prediksi seperti fenomena tahun lalu yang tidak dicermati dengan baik, sehingga menimbulkan kepanikan.

“Kaget gitu ya. Dia (Pemda Kudus) tidak prediksi, dia tidak antisipasi, lalu berikutnya panik,” jelas Ganjar.

Kepada Ketua Satgas, Letjen TNI Ganip Warsito, Ganjar melapor bahwa pihaknya telah berulangkali meminta agar Pemerintah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan angka kasus dapat segera mengambil langkah konsolidasi.

Hal tersebut supaya menghindari pemahaman seolah-olah dapat melakukan penanganan sendiri.

Sebab, penanganan Covid-19 tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan harus melibatkan berbagai komponen.

Untuk urusan yang satu ini, bahkan Ganjar berkelakar bahwa dirinya sudah seperti Guru Bimbingan Penyuluhan/Bimbingan Konseling (BP/BK).

Ia bertugas memperingatkan atau membimbing siswa nakal atau kurang patuh terhadap peraturan di sekolah.

"Jadi ini saya sudah seperti guru BP/BK. Ada anak-anak nakal, kumpul lalu njeweri siji-siji (menjewer satu-satu),” pungkas Ganjar.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Taufik Ismail)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved