Virus Corona
UPDATE Kasus Corona Indonesia 20 April 2021: Tambah 5.549 Positif, 6.728 Sembuh, 210 Meninggal
Informasi update jumlah pasien virus corona di Indonesia yang tercatat hingga Selasa (20/4/2021), tambah 5.549 positif, 6.728 sembuh, 210 meninggal
Dikutip dalam tayangan Kompas TV pada Selasa (20/4/2021) , Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan pemerintah mendukung sepenuhnya pembuatan vaksin sejauh memenuhi ketentuan dari BPOM.
Vaksin harus mendapatkan ijin dari BPOM, terutama dalam aspek keamanan, efikasi dan kelayakan.
"Pada prinsipnya, semua vaksin yang akan diberikan pada masyarakat harus mendapatkan ijin dari BPOM, terutama dalam aspek keamanan, efikasi dan kelayakan."
"Selama memenuhi kriteria pemerintah akan memberikan dukungan," ujar Wiku dalam Sapa Indonesia Pagi yang tayang pada Jumat (16/4/2021).
Wiku berharap, peneliti vaksin dan BPOM dapat berkoordinasi dengan baik dalam pencanangan vaksin Nusantara.
"Diharapkan, peneliti vaksin dapat berkoordinasi baik dengan BPOM agar isu yang ada terkait vaksin ini dapat segera terselesaikan," tambah Wiku.
Sementara Wakil Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena, memberikan pengertian vaksin Nusantara telah dianggap aman untuk digunakan.
Menurutnya, dari segi potensi dan uji dosis telah terukur dan dianggap berpotensi untuk mengaktifkan imunitas tubuh.
"Kalau kita lihat dari data yang ada, kalau dari aspek keamanaan sebenarnya tidak ada persoalan apapun."
"Dari segi potensi dan kemudian dari kategori uji dosis yang diberikan itu ada salah satu dosis yang memang dianggap berpotensi untuk mengaktifkan imunitas tubuh yang baik," ujar Melki.
Diketahui, Melki juga bersedia menjadi relawan uji klinis vaksin Nusantara.
Melki memaparkan secara hasil maupun prosedur yang telah dilakukan oleh peneliti, tidak ditemukan masalah pada vaksin Nusantara.
"Secara prinsip hasil maupun prosedur (yang digunakan peneliti) ini oke, tidak ada masaalah," terang Melki.
Menurut Melki, dirinya tidak serta merta mengganggap vaksin Nusantara maupuan vaksin Merah Putih baik.
Sebelumnya, Melki telah melihat uji klinis, mutu, khasiat serta efisiensinya antara kedua vaksin tersebut.