Penanganan Covid
11 Juta Lebih Dosis Vaksin Covid-19 Telah Disuntikkan, Menkes Sebut Indonesia Beruntung
Lebih dari 11 juta vaksin telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia hingga Selasa (30/3/2021).
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 11 juta vaksin telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia hingga Selasa (30/3/2021).
Dilansir covid19.go.id, terdapat 335.161 orang melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap pertama dalam 24 jam terakhir.
Sehingga, total dosis vaksinasi kesatu berjumlah 7.729.582.
Sementara itu, sebanyak 186.770 orang menerima suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 dalam sehari.
Total sebanyak 3.500.264 orang telah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.
Sehingga, total sebanyak 11.229.846 dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada masyarakat.
Baca juga: Apa Itu Sertifikat Vaksinasi Covid-19? Begini Penjelasan Jubir Siti Nadia Tarmizi
Baca juga: Mendikbud Nadiem Makarim Minta Pemda Prioritaskan Guru Dalam Program Vaksinasi Covid-19

Indonesia Beruntung
Sementara itu Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut jika Indonesia termasuk negara yang beruntung dalam proses vaksinasi.
“Indonesia beruntung karena sudah menjalin kerja sama dengan empat produsen vaksin, yaitu Sinovac, Astrazeneca, Novavax, dan Pfizer. Ketersediaan vaksin menjadi sangat penting dalam menjaga kelancaran program vaksinasi pemerintah,” ujar Budi, Jumat (26/3/2021) dikutip dari setkab.go.id.
Menkes mengungkapkan vaksin Covid-19 sudah menjadi isu geopolitik di mana negara-negara di seluruh dunia saling berebut untuk mendapatkan vaksin.
Oleh sebab itu, vaksin yang tersedia adalah vaksin yang terbaik untuk digunakan.
Baca juga: Kanada Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca untuk Orang Dewasa di Bawah Usia 55 Tahun
Baca juga: Pemerintah Wajibkan Sekolah Dibuka Setelah Vaksinasi Guru Rampung
Di sisi lain, Menkes juga menyampaikan saat ini di sejumlah negara di Eropa dan Asia kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Penyebabnya adalah karena adanya jenis virus mutasi baru, yang juga sudah masuk ke Indonesia sejak awal tahun ini, serta mobilitas yang tinggi.
“Terkait lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara, saya ingin sampaikan bahwa meski kita sudah mengalami percepatan dalam vaksinasi, kita perlu berhati-hati mengatur laju penyuntikan karena adanya potensi embargo dari negara produsen vaksin yang mengalami lonjakan kasus di negaranya."
"Kita perlu mengatur ritme vaksinasi agar tidak ada kekosongan vaksin nantinya,” tuturnya.