Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Update Corona 13 Maret 2021: Bertambah 4.607, Total Kasus Positif Covid-19 di Indonesia 1.414.741

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperbarui soal data jumlah pasien positif corona di Indonesia, Sabtu (13/3/2021).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi: Petugas medis saat akan membawa sejumlah warga yang diduga terpapar virus covid-19. 

 WHO mengingatkan dunia bahwa penyebaran SARSCOV-2 adalah transmisi airborne (melalui droplet udara) microdroplets (5pm).

Baca juga: Tingkat Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi di Asia, Ini yang Perlu Disikapi Menurut PB IDI

 Transmisi aerosol tidak mesti batuk atau bersin, bernafas normal dapat menularkan.

 Ketika bernafas dan berbicara pun dapat mengeluarkan virus. Penyebaran dalam bentuk droplets (batuk, bersin, nafas dan berbicara) berukuran >5 pm akan mengendap di lantai, sedangkan ukuran <0.8 - 10 pm tetap ada di udara hingga 1-3 jam (virus bisa hidup).

Ukuran aerosols virus terbanyak (0.5 hingga 5 pm) adalah ukuran paling lazim terhirup nafas.

Penularan dapat terjadi tanpa disadari karena data global 1 dari 3 orang bisa bersifat asimptomatik / pre-symptomatik (tidak bergejala, tetapi mempunyai kemampuan menyebarkan virus sama dengan orang terinfeksi yang bergejala).

Baca juga: Kamboja Laporkan Kasus Kematian Pertama Akibat Covid-19

"Apabila ada seseorang yang terinfeksi baik bergejala maupun tidak bergejala, secara tidak disadari menghembuskan nafas pun dapat menyebarkan virus," ujar dia.

 Dilaporkan, saat orang terinfeksi akan menyebarkan virus dengan rata-rata penularan terjadi 35% dari droplet (terutama jarak dekat), 57% dari inhalasi (microdroplet), dan hanya 8.2% dari kontak.

Pada keadaan ruangan yang tertutup, dimana udara berputar-putar, atau transmisi pada ruang konferensi dengan udara AC yang berputarputar maka berpotensi menjadi masalah.

Oleh karena itu sistem ventilasi pada umumnya saat ini adalah dengan menggunakan AC central, dengan sirkulasi udara yang buruk dan kurang cahaya ultraviolet, maka virus SARS-CoV-2 dapat bertahan hidup hingga 3 jam dalam ruangan.

Faktor lain seperti iklim, cuaca, suhu, kelembaban dan sinar matahari juga mempengaruhi penyebarannya.

"Jadi jika ruangan yang tidak bisa membuka jendela harus mengunakan pembersih udara (air purifier) yang dapat menyaring dan membunuh virus 99,9%. Sehingga kegiatan sekolah, kantor, tempat usaha dapat kembali aktif," jelas dr.Daeng.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved