Kamis, 2 Oktober 2025

Penanganan Covid

Satgas Sebut PPKM dan Kepatuhan Protokol Kesehatan Masyarakat Mampu Turunkan Kasus Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan terjadi tren penurunan kasus baru Covid-19 di Indonesia.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Wiku Adisasmito 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan terjadi tren penurunan kasus baru Covid-19 di Indonesia.

Menurut Wiku, jika dibandingkan dengan kenaikan kasus harian pada awal tahun 2021 lalu, angka kasus Covid-19 di bulan Maret ini terjadi penurunan kasus cukup signifikan.

Ia menyebut, salah satu faktornya adalah Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan PPKM Mikro serta tingkat disiplin masyarakat yang meningkat terhadap protokol kesehatan.

Hal itu disampaikan Wiku saat konferensi pers perkembangan penanganan Covid-19 melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Setahun Covid-19, Guru Besar FK UI Ingatkan Pemerintah Untuk Tak Abaikan Penyakit Lain

"Faktor utamanya setelah pemberlakuan program Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan PPKM Mikro. Selain itu kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan juga berperan dalam menurunkan kasus baru harian," kata Wiku.

Meski begitu, Wiku menegaskan bahwa penularan virus Corona masih berlangsung hingga saat ini di tengah masyarakat.

Baca juga: Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? Begini Perkiran Wakil Menkeu

Sehingga, kata Wiku, selama resiko penularan masih ada, resiko angka kematian akan tetap muncul.

Maka dari itu, Wiku mengingatakan masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan yang ketat.

Tentunya, dengan dukungan dari pemerintah yang mengejat target vaksinasi Covid-19 hingga tercapai kekebalan kelompok (herd immunity) 70 persen dari masyarakat atau jumlah penduduk Indonesia.

"Maka dari itu saya himbau masyarakat saat ini tetap menjalankan protokol kesehatan sebelum dan sesudah divaksin," jelas Wiku.

Update kasus Covid-19

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperbarui data jumlah kasus positif corona di Indonesia, Selasa (2/3/2021).

Berdasarkan data pada situs covid19.go.id, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 5.712 orang.

Kini total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 1.347.026.

Baca juga: Dulu Remehkan Covid-19, Donald Trump dan Melania Diam-diam Minta Divaksin Covid-19 Sebelum Lengser

Angka tambahan ini seperti diketahui menurun ketimbang Senin kemarin, yang mencapai 6.680 kasus.

Data tersebut juga menunjukkan penambahan pasien sembuh mencapai 8.948 orang.

Adapun total pasien sembuh secara keseluruhan sebanyak 1.160.863 orang.

Sementara, jumlah yang meninggal dunia menjadi 36.518 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 193 orang.

Baca juga: Jepang Protes ke China, Keberatan Warganya Diswab Test Covid-19 Lewat Anus

Jumlah Suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 73.977 orang. Adapun spesimen yang diperiksa hari ini sebesar 33.174 spesimen.

Seperti diketahui, pada Senin (1/3/2021) kemarin, kasus positif Covid-19 total sebanyak 1.341.314 kasus.

Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 1.151.915 orang. Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 36.325 orang.

718 Tenaga Kesehatan Meninggal Terpapar Covid-19

Tim mitigasi IDI mengumumkan sekitar 718 tenaga kesehatan meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Ketua Tim Mitigasi IDI, dr Adib Khumaidi SpOT mengatakan, angka kematian tenaga kesehatan baik dokter, dokter gigi, perawat, dan lainnya akibat Covid-19 terus meningkat.

Dalam catatan IDI, hingga 28 Februari ada 325 dokter gugur.

Baca juga: Satgas Pantau 73.434 Suspek Covid-19 Per 1 Maret 2021

Sementara 234 perawat, 33 dokter gigi, 11 apoteker, 106 bidan, 11 ATLM juga meninggal akibat Covid-19.

"Ada total sekitar 718 tenaga kesehatan yang gugur," ujarnya dalam konferensi pers virtual yang digelar, Senin (1/3/2021).

Beberapa kasus tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak tertangani dengan baik, karena kesulitan mendapatkan ruang perawatan.

Baca juga: 1.151.915 Orang Telah Sembuh dari Covid-19 hingga 1 Maret 2021

"Peran dokter, dokter gigi, perawat dan tenaga kesehatan lain sangat krusial dalam penanganan Covid-19," ungkapnya.

IDI mengungkapkan ada sejumlah pokok permasalahan pandemi Covid-19 belum juga menampilkan angka terkendali.

Pertama, belum kuat dan sinergisnya regulasi tentang sistem kesehatan nasional.

Kedua, ketidaksiapan sistem kesehatan nasional dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19.

Lalu, ketergantungan industri dan teknologi kesehatan terhadap luar negeri.

Baca juga: Pedagang Pasar Diajak Manfaatkan Teknologi Digital untuk Tekan Penularan Covid-19

"Ketidaksiapan, kurangnya kesadaran, dan ketidakpatuhan masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19," ujar Adib.

Diketahui pada 2 Maret 2020 lalu, pemerintah resmi mengumumkan dua WNI pertama yang terkonfirmasi positif.

Mereka adalah warga Depok, Jawa Barat yakni anak dan ibu.

Sang anak tertular dari guru tari WNA yang bertemu dalam helatan di sebuah restoran di Jakarta Selatan.

Konsistensi Penerapan Protokol Kesehatan Kunci Kendalikan Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 sudah hampir satu tahun lamanya terjadi di Indonesia sejak ditemukan kasus pertama pada 2 Maret 2020 silam.

Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban menjawab sejumlah pertanyaan jurnalis mengenai kebenaran proyeksi berakhirnya pandemi pada April 2021.

Ia menuliskan jawaban tersebut melalui cuitan di twitter pribadinya.

Meski belum bisa memprediksi waktu pastinya, Zubairi menuturkan ada harapan pandemi ini dapat terkendali.

Baca juga: Terpapar Covid-19, Gugun GBS Terbaring Menggunakan Alat Bantu Pernafasan

Diketahui, data dari angka aktif global selama 6 minggu terakhir berturut-turut mengalami penurunan.

"Bukan berakhir, tapi terkendali. Itu masih mungkin. Apa kuncinya? Ketegasan dan konsistensi menerapkan aturan. Itu berlaku untuk semua. Siapapun. Di manapun. Jangan berkerumun," tulis dia seperti dikutip Tribunnews.com, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Nafsu Makan Meningkat Setelah Vaksinasi Covid, Termasuk Kategori Efek Samping? Ini Penjelasannya

Lebih jauh, ia mengatakan sering pula menerima pertanyaan bagaimana tanda pandemi Covid-19 berakhir.

Baca juga: Besok Satu Tahun Covid-19 di Indonesia: Banyak Anggap Konspirasi, PR Pemerintah Recovery Ekonomi

Zubairi menuturkan, pandemi ini akan berakhir menjadi endemik atau wabah lokal seperti virus musiman yakni influenza.

"Bagaimana pandemi Covid-19 berakhir, apa tanda-tandanya? Jurnalis banyak tanya soal ini. Saya pernah bilang, pandemi Covid-19 akan jadi endemik. Tandanya adalah penyakit tersebut akan menjadi “wabah lokal” saja. Seperti Black Death atau virus musiman seperti Influenza," tulisnya melalui akun @ProfesorZubairi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved