Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Besok Satu Tahun Covid-19 di Indonesia: Banyak Anggap Konspirasi, PR Pemerintah Recovery Ekonomi

Pandemi Covid-19 di Indonesia genap setahun, Selasa, 2 Maret 2021 besok.

Editor: Johnson Simanjuntak
Jaka/Man (dpr.go.id)
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 di Indonesia genap setahun, Selasa, 2 Maret 2021 besok.

Pemerintah masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk mengatasi krisis kesehatan dan ekonomi akibat Covid-19

Meski demikian, tak bisa dipungkiri pemerintah sudah membuat banyak kebijakan agar masalah ini bisa selesai.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rahmad Handoyo melihat pemerintah selama setahun belakangan sudah melakukan banyak langkah dan strategi dalam penanganan dampak pandemi Covid-19

"Sudah banyak langkah untuk menghadapi pandemi ini, salah satu yang utama adalah protokol kesehatan. Sejak awal diberlakukan PSBB, protokol kesehatan mutlak dilakukan. Sesuai rekomendasi WHO protokol kesehatan paling efektif untuk mengendalikan Covid-19. Sekaligus secara simultan dalam satu tahun ini seluruh dunia menciptakan vaksin," kata Rahmad dalam pernyataannya, Senin (1/3/2021).

Meski pemerintah sudah membuat kebijakan untuk mengendalikan mobilitas masyarakat, seperti PSBB dan PPKM, kasus positif masih terus naik. Per Minggu, 28 Februari 2021 kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah lebih dari 1,3 juta.

Menurut Rahmad, tantangannya adalah menerapkan kebiasaan baru, seperti menjaga jarak, mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air yang mengalir, kemudian bermasker, bukan perkara mudah. 

Baca juga: Komedian Dede Sunandar Positif Covid-19, Sebelumnya Sang Istri Terpapar Virus Corona

"Pelaksanaan di lapangan tidak semudah yang dibayangkan. Banyak juga yang menganggap Covid-19 konspirasi, Covid-19 tidak ada, Covid-19 tidak berbahaya. Kenyataannya kita disuguhi dalam satu tahun terakhir banyak yang terkena, kemudian banyak yang berguguran," tuturnya.

Dia mengatakan pemerintah telah mengevaluasi penerapan PSBB yang diakui memiliki beberapa kelemahan. Kemudian, kebijakan itu disempurnakan dengan PPKM dan PPKM skala mikro. Melalui PPKM, keterlibatan masyarakat dalam mengatasi penyebaran Covid-19 diharapkan lebih besar.

Kebijakan lain, pemerintah mulai melaksanakan program vaksinasi Covid-19.

Menurut Rahmad, vaksinasi salah satu kunci keberhasilan dalam pengendalian Covid-19.

"Kalau pelaksanaan vaksin sukses, saya percaya 17 Agustus kita bisa mengendalikan Covid-19," katanya.

Setelah berhasil mengendalikan Covid-19, kata dia, pekerjaan krusial selanjutnya adalah pemulihan ekonomi. Dia berharap masyarakat dan dunia usaha bisa menjaga optimisme bahwa ke depan ekonomi bisa pulih.

"Saya percaya kita akan segera recovery ekonomi. Memang butuh waktu, tapi optimisme jadi kata kunci yang harus kita garis bawahi. Ekonomi bisa pulih setelah kita benar-benar mengendalikan Covid-19," ujar Rahmad.

Pemerintah menyalurkan bantuan sosial dan bantuan pangan nontunai yang nilainya lebih dari Rp203,9 triliun untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19. Selain itu, ada juga program Kartu Prakerja yang menelan anggaran Rp20 triliun. Bantuan subsidi listrik 100% bagi konsumen yang menggunakan daya 450 watt. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved