Virus Corona
Bertambah 8.948, Total Pasien Covid-19 Sembuh di Indonesia Berjumlah 1.160.863 Orang
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat terjadi penambahan pasien Covid-19 sembuh sebanyak 8.948 orang.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat terjadi penambahan pasien Covid-19 sembuh sebanyak 8.948 orang.
Data tersebut berdasarkan situs covid19.go.id yang dikutip Tribunnews, Selasa (2/3/2021).
Dengan tambahan tersebut, kini total pasien Covid-19 sembuh berjumlah 1.160.863 orang.
Satgas Covid-19 juga mencatat penambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 5.712 orang.
Sehingga, total kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini berjumlah 1.347.026 orang.
Baca juga: Update Corona 2 Maret 2021: Bertambah 5.712, Total Kasus Positif Covid-19 di Indonesia 1.347.026
Angka tambahan ini seperti diketahui menurun ketimbang pada hari Senin kemarin, yang mencapai 6.680 kasus.
Sementara, jumlah yang meninggal dunia menjadi 36.518 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 193 orang.
Jumlah Suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 73.977 orang. Adapun spesimen yang diperiksa hari ini sebesar 33.174 spesimen.
Baca juga: Pemerintah Konfirmasi Mutasi Covid-19 dari Inggris Sudah Masuk Indonesia
Seperti diketahui, pada Senin (1/3/2021) kemarin, kasus positif Covid-19 total sebanyak 1.341.314 kasus.
Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 1.151.915 orang. Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 36.325 orang.
718 Tenaga Kesehatan Meninggal Terpapar Covid-19
Tim mitigasi IDI mengumumkan sekitar 718 tenaga kesehatan meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
Ketua Tim Mitigasi IDI, dr Adib Khumaidi SpOT mengatakan, angka kematian tenaga kesehatan baik dokter, dokter gigi, perawat, dan lainnya akibat Covid-19 terus meningkat.
Dalam catatan IDI, hingga 28 Februari ada 325 dokter gugur.
Baca juga: Satgas Pantau 73.434 Suspek Covid-19 Per 1 Maret 2021
Sementara 234 perawat, 33 dokter gigi, 11 apoteker, 106 bidan, 11 ATLM juga meninggal akibat Covid-19.
"Ada total sekitar 718 tenaga kesehatan yang gugur," ujarnya dalam konferensi pers virtual yang digelar, Senin (1/3/2021).
Beberapa kasus tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak tertangani dengan baik, karena kesulitan mendapatkan ruang perawatan.
Baca juga: 1.151.915 Orang Telah Sembuh dari Covid-19 hingga 1 Maret 2021
"Peran dokter, dokter gigi, perawat dan tenaga kesehatan lain sangat krusial dalam penanganan Covid-19," ungkapnya.
IDI mengungkapkan ada sejumlah pokok permasalahan pandemi Covid-19 belum juga menampilkan angka terkendali.
Pertama, belum kuat dan sinergisnya regulasi tentang sistem kesehatan nasional.
Kedua, ketidaksiapan sistem kesehatan nasional dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19.
Lalu, ketergantungan industri dan teknologi kesehatan terhadap luar negeri.
Baca juga: Pedagang Pasar Diajak Manfaatkan Teknologi Digital untuk Tekan Penularan Covid-19
"Ketidaksiapan, kurangnya kesadaran, dan ketidakpatuhan masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19," ujar Adib.
Diketahui pada 2 Maret 2020 lalu, pemerintah resmi mengumumkan dua WNI pertama yang terkonfirmasi positif.
Mereka adalah warga Depok, Jawa Barat yakni anak dan ibu.
Sang anak tertular dari guru tari WNA yang bertemu dalam helatan di sebuah restoran di Jakarta Selatan.
Konsistensi Penerapan Protokol Kesehatan Kunci Kendalikan Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 sudah hampir satu tahun lamanya terjadi di Indonesia sejak ditemukan kasus pertama pada 2 Maret 2020 silam.
Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban menjawab sejumlah pertanyaan jurnalis mengenai kebenaran proyeksi berakhirnya pandemi pada April 2021.
Ia menuliskan jawaban tersebut melalui cuitan di twitter pribadinya.
Meski belum bisa memprediksi waktu pastinya, Zubairi menuturkan ada harapan pandemi ini dapat terkendali.
Baca juga: Terpapar Covid-19, Gugun GBS Terbaring Menggunakan Alat Bantu Pernafasan
Diketahui, data dari angka aktif global selama 6 minggu terakhir berturut-turut mengalami penurunan.
"Bukan berakhir, tapi terkendali. Itu masih mungkin. Apa kuncinya? Ketegasan dan konsistensi menerapkan aturan. Itu berlaku untuk semua. Siapapun. Di manapun. Jangan berkerumun," tulis dia seperti dikutip Tribunnews.com, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Nafsu Makan Meningkat Setelah Vaksinasi Covid, Termasuk Kategori Efek Samping? Ini Penjelasannya
Lebih jauh, ia mengatakan sering pula menerima pertanyaan bagaimana tanda pandemi Covid-19 berakhir.
Baca juga: Besok Satu Tahun Covid-19 di Indonesia: Banyak Anggap Konspirasi, PR Pemerintah Recovery Ekonomi
Zubairi menuturkan, pandemi ini akan berakhir menjadi endemik atau wabah lokal seperti virus musiman yakni influenza.
"Bagaimana pandemi Covid-19 berakhir, apa tanda-tandanya? Jurnalis banyak tanya soal ini. Saya pernah bilang, pandemi Covid-19 akan jadi endemik. Tandanya adalah penyakit tersebut akan menjadi “wabah lokal” saja. Seperti Black Death atau virus musiman seperti Influenza," tulisnya melalui akun @ProfesorZubairi.