Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Lewati India, Politikus Demokrat: Kebijakan PSBB dan PPKM Tak Efektif

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia ternyata telah melewati kasus aktif Covid-19 di India.

Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi: Petugas medis saat akan membawa sejumlah warga yang diduga terpapar virus covid-19 menggunakan Bus Sekolah menuju ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Puskesmas Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (25/01/2021). Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia diprediksi bakal menembus angka 1 juta orang. Data terakhir pada Minggu (24/1) mencatat, jumlah pasien yang telah terinfeksi virus corona telah mencapai 989.262 kasus. Dihimpun dari Kementerian Kesehatan rata-rata kenaikan kasus pada data harian jumlah warga yang terpapar Covid-19 di Indonesia mencapai 10 kasus dalam sepekan terakhir. Tribunnews/Jeprima 

"Formula yang memang standarnya emang enggak ada. Negara lain enggak ada. Yang benar yang mana enggak ada, yang lockdown juga eksponensial," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menginstruksikan agar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk terlibat lebih sering untuk memberi contoh kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan kepada masyarakat.

Baca juga: Presiden Jokowi Akui Pelaksanaan PPKM Tidak Efektif Tekan Penularan Covid-19

"Yang ingin saya dengar adalah implementasi lapangannya seperti apa. Mungkin nanti Kementerian Agama melibatkan tokoh-tokoh agamanya seperti apa, TNI seperti apa, di Polri seperti apa dan Pak Menko nanti yang mungkin bisa men-drive agar ini betul-betul lapangannya terjadi," ujarnya.

Jokowi juga memerintahkan jajarannya bekerja sesederhana mungkin agar pesan kebijakan tersebut mudah diterima publik.

Misalnya, mengingatkan masyarakat soal aturan gerakan 5M. Gerakan itu meliputi memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi serta interaksi.

Hal ini yang mesti disampaikan ke publik.

"Siap dengan cara-cara yang lebih praktis dan sederhana agar masyarakat tahu apa sih yang namanya 5M itu. Siapin juga masker yang memiliki standar standar yang benar," ucap Jokowi.

Kemudian, mantan Wali Kota Solo itu juga meminta jajaran terkait untuk turut melibatkan sebanyak-banyaknya pakar dan epidemiolog.

Keterlibatan dan kerja sama para pakar bersama pemerintah nantinya diharapkan akan menghasilkan desain kebijakan yang lebih baik dan komprehensif.

"Saya ingin Menko ajak sebanyak-banyaknya pakar epidemiologi, sehingga dalam mendesain kebijakan itu betul-betul bisa lebih komprehensif," ujarnya.

Jokowi berharap laju penularan Covid-19 dapat semakin menurun seiring dengan pelaksanaan vaksinasi untuk seluruh masyarakat di Indonesia.

"Kita harapkan di Februari ini betul-betul kita kepung dengan vaksinasi," tambahnya.

Baca juga: Selama PPKM, Jumlah Penumpang Bus AKAP Mengalami Penurunan

Kebijakan PPKM telah berlangsung dua jilid. PPKM jilid pertama dilangsungkan pada 11 hingga 25 Januari 2021.

Sementara, jilid kedua dilaksanakan mulai 26 Januari hingga 8 Februari.

Dalam pelaksanaan PPKM jilid II, pemerintah justru mengendorkan sejumlah aturan, salah satunya yakni pemerintah mengizinkan pusat perbelanjaan atau mal hingga restoran beroperasi sampai pukul 20.00 WIB.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved