Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Mengenal GeNose dan CePAD, Alat Deteksi Covid-19 Buatan Indonesia,Apa Bedanya dengan Rapid dan Swab?

Inovasi anak bangsa melahirkan 2 alat deteksi covid-19 yakni GeNose dan CePAD saat pandemi virus corona masih melanda. Berikut ulasannya.

kolase/dok Tribunnews.com/UGM/Unpad
Inovasi anak bangsa melahirkan 2 alat deteksi covid-19 yakni GeNose dan CePAD saat pandemi virus corona masih melanda. 

Salah satu anggota tim UnPAD, Muhammad Yusuf mengatakan bahwa alat rapid test ini telah siap untuk didistribusikan.

Namun terkait penggunaan alat screening virus corona (Covid-19) ini, masih terbatas pada wilayah Jawa Barat.

"Cepad siap diedarkan karena sudah memiliki izin edar. Saat ini memang penggunaannya masih terbatas di lingkungan Bandung dan Jawa Barat saja," ujar Yusuf, dalam konferensi perse virtual 'Genose UGM dan CePAD UnPAD', Senin (28/12/2020) sore.

Kendati demikian, ia menargetkan masyarakat luas bisa memanfaatkan CePAD pada 2021 mendatang.

"Tapi mudah-mudahan di tahun 2021 ini sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang lebih luas," jelas Yusuf.

Terkait pemasaran ke luar negeri, Dosen Kimia FMIPA Unpad ini mengaku masih fokus untuk memenuhi persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlebih dahulu.

"Apakah nanti akan ekspor atau tidak? Tentunya yang perlu kami upayakan untuk dikejar itu adalah memenuhi persyaratan WHO," kata Yusuf.

"Jadi memang awal-awal ketika kami mendaftarkan produk, awalnya kami belum resmi. Tapi kami juga senantiasa meningkatkan sensitivitas dan lain lain, alhamdulillah kemarin kita sudah di angka di atas persyaratan WHO sebagai rapid antigen," papar Yusuf.

Ia menyatakan tidak menutup kemungkinan bahwa inovasi ini bisa turut dipasarkan di luar negeri juga.

"Jadi mudah-mudahan ada upaya untuk bisa mengglobalkan produk ini," pungkas Yusuf.

Izin Kemenkes
Seperti diketahui, GeNose telah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan sejak Kamis (24/12/2020).

Sementara CePAD telah ditetapkan sebagai satu dari 27 produk inovasi hasil Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof. dr. Abdul Kadir, PhD, Sp.THT-KL(K), MARS menegaskan, izin edar alat deteksi Covid-19 GeNose yang dikeluarkan pihaknya bersifat 'Emergency Use Authorization'.

Artinya, hanya dapat digunakan saat masa pandemi Covid-19 ini.

Kadir menuturkan, GeNose masih harus menjalani uji klinik trial fase 4 untuk melihat efikasi, validitas, sensitivitas, dan spesifisitas alat tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved