Virus Corona
Memburuknya Kasus Covid-19, Legislator PKS: Kurangi Jumlah Libur atau Cuti Bersama Akhir Tahun
Politikus PKS tersebut berharap liburan atau cuti bersama di akhir tahun ini dievaluasi secara mendalam oleh pemerintah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin memburuk.
Terkait hal itu, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati menilai harus ada upaya pengendalian penularan Covid-19 yang tegas.
Salah satunya dengan mengurangi jumlah hari libur jelang akhir tahun.
"Kasus posistif belakangan ini meningkat cukup signifikan. Karenanya semua upaya pengendalian penularan harus dilakukan, termasuk salah satunya adalah mengurangi jumlah hari libur atau cuti bersama akhir tahun," ujar Mufida, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (1/12/2020).
Politikus PKS tersebut berharap liburan atau cuti bersama di akhir tahun ini dievaluasi secara mendalam oleh pemerintah.
Apalagi jika berkaca pada libur panjang di akhir Oktober menuju November 2020 lalu sempat membuat angka Covid-19 meningkat. Tentunya, kata Mufida, pemerintah harus melihat kemungkinan semacam itu.
Baca juga: Nadiem: Bahasa Kampanye Pencegahan Covid-19 Masih Terlalu Rumit
"Liburan atau cuti bersama wajib dievaluasi. Karena pemerintah masih belum optimal menyediakan semua sarana prasana penerapan protokol kesehatan, misal rambu-rambu jaga jarak di semua area keramaian dan pengawasan masih lemah. 1-2 pekan pasca liburan panjang (akhir Oktober-awal November) itu malah angka positif meningkat," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti angka kesembuhan Covid-19 yang menurun di Tanah Air.
Padahal, Presiden selalu mengingatkan agar pelayanan bagi pasien Covid-19 terus ditingkatkan. Sehingga, angka kesembuhan terus meningkat.
Data per 29 November, kata Jokowi, menunjukan bahwa angka kesembuhan pasien virus Corona menurun di Indonesia.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yanh disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).
"Tingkat kesembuhan juga sama. Minggu yang lalu 84,03 (persen) sekarang jadi 83,44 persen," kata Jokowi.
Jokowi juga menyoroti kasus aktif Covid-19 di Tanah Air yang meningkat dalam sepekan terakhir ini.
"Hati-hati berdasarkan data yang saya terima 29 November, kasus aktif, kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen," kata Jokowi.
Meski angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia masih di bawah rata-rata dunia, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa angka tersebut lebih tinggi dari minggu lalu.
"Meskipun ini, ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tetapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu," ucap Jokowi.
"Minggu yang lalu masih 12,78 (persen). 12,78 (persen) sekarang 13,41 (persen)," jelasnya.
Kepala Negara pun menyebut, bahwa kasus aktif dan tingkat kesembuhan di Indonesia dalam posisi buruk di minggu terakhir ini.
Ia pun ingin mengetahui secara detail terkait kenaikan kasus aktif dan tingkat kesembuhan yang menurun.
"Ini semuanya memburuk semuanya. Karena adanya tadi, kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," jelasnya.