Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Masyarakat Tak Usah Ragu, Pemerintah Pastikan Vaksin Aman & Halal: Efek Samping Besar Jarang Ditemui

Pemerintah melalui Satgas Covid-19 memastikan keamanan dan kehalalan vaksin, akui efek samping besar jarang ditemui.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
Freepik
ILUSTRASI Vaksin - Berikut ulasan tentang pernyataan Pemerintah yang memastikan keamanan dan kehalalan vaksin, sebut efek samping besar akan jarang ditemui. 

Selain itu, penetapan regulasi pengadaan vaksin yang dilakukan pemerintah sudah mengikuti standar internasional yang berlaku.

ILUSTRASI Vaksin: 4 Pertanyaan yang Belum Terjawab Mengenai Vaksin Pfizer, Apakah Aman Bagi Orang Tua?
ILUSTRASI Vaksin: 4 Pertanyaan yang Belum Terjawab Mengenai Vaksin Pfizer, Apakah Aman Bagi Orang Tua? (Freepik)

Baca juga: Vaksin Covid-19 ‘Sinopharm’ Buatan China Sudah Disuntikkan kepada Sekitar Satu Juta Orang

Baca juga: Studi: Vaksin Covid-19 Sinovac Dapat Memicu Respon Kekebalan Tubuh dengan Cepat

Alur perizinan produksi, maupun izin edar juga dilakukan secara ketat.

Hal itu untuk memastikan keamanan dan kesesuaian vaksin dengan standar yang berlaku.

"Sekali lagi saya tekankan, vaksin yang akan digunakan nanti aman. Efek samping yang terjadi, hanya bersifat minor dan sementara."

"Efek samping yang sangat besar sangat jarang ditemui, kita selalu memonitor dan mengantisipasi semua keadaan ini."

"Vaksin juga dapat melindungi diri kita dan orang lain yang tidak dapat divaksin karena alasan kesehatan tertentu," tegas Prof Wiku.

Izin darurat dimungkinkan keluar akhir Januari 2021

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan kemungkinan persetujuan penggunaan darurat atau EUA dapat keluar pada akhir Januari 2021.

Menurutnya, para peneliti dan sponsor akan berusaha pro aktif dan menjunjung transparansi untuk memastikan waktu dalam pemberian EUA.

"Harapannya adalah minggu ketiga dan keempat bulan Januari itu bisa mendapatkan EUA."

"Apabila itu juga data-data yang ada lengkap," ujar Penny dalam konferensi pers daring, Kamis (19/11/2020).

Ia mengatakan, pihaknya sedang menunggu data uji klinik vaksin Covid-19 dari pihak Sinovac dan Brazil.

Kepala Badan POM Penny Lukito dalam konferensi pers daring, Jumat (25/9/2020), terkait penemuan makanan dan obat ilegal.
Kepala Badan POM Penny Lukito dalam konferensi pers daring, Jumat (25/9/2020), terkait penemuan makanan dan obat ilegal. (Tribunnews.com/ Rina Ayu)

Baca juga: BPOM : Izin Darurat Vaksin Covid-19 Harus Penuhi Standar WHO

Baca juga: Kunjungi Simulasi Vaksinasi Covid-19, Jokowi: Kita Berharap Vaksin Bisa Datang Akhir November

Hal itu untuk melengkapi data uji klinik Sinovac di Bandung, sebagai syarat pengeluaran EUA.

"Berdasarkan komunikasi kami dengan pihak Sinovac dan pihak Brasil sebagai tempat pelaksanaan uji klinik lebih dulu yang tadinya kita akan gunakan sebagai data pengganti."

"Ternyata tidak bisa memberikan data tersebut karena membutuhkan waktu untuk analisa," jelas Penny.

"Data tersebut baru bisa kami terima sekitar Januari minggu pertama atau kedua."

"Ini masih ekspektasi, tetap BPOM dalam hal ini masih menunggu, karena yang menganalisa adalah tim peneliti," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana/Rina Ayu Panca Rini)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved