Minggu, 5 Oktober 2025

Penanganan Covid

Lebih Tinggi Dari Persentase Dunia, Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Capai 81,3 Persen

Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sudah bergerak ke arah yang diharapkan. Tingkat kesembuhan di Indonesia disebut lebih tinggi presentasinya da

Penulis: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga melintas di depan mural bertema 'Pandemi COVID-19' di Jakarta, Minggu (4/10/2020). Perbandingan jumlah kasus positif dengan akumulasi tes COVID-19 atau 'positivity rate' di Ibu Kota sepekan terakhir sebesar 10,3 persen dengan tingkat kesembuhan mencapai 81,1 persen. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sudah bergerak ke arah yang diharapkan. Tingkat kesembuhan di Indonesia disebut lebih tinggi presentasinya dari dunia.

Dalam beberapa pekan terakhir terjadi perkembangan baik di banyak daerah di Indonesia.

Namun Satgas Penanganan Covid-19 berpesan agar kondisi ini tidak membuat cepat berpuas diri.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengabarkan perkembangan terkini per tanggal 27 Oktober 2020 melalui keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/10/2020).

Penambahan kasus positif sebanyak 3.520, kasus aktif 60.685 atau 16,4%.

Kasus aktif dunia pada saat ini rata-ratanya berada di angka 23,84%.

Baca juga: Dr Reisa: Rata-rata Kesembuhan Pasien Covid-19 Terus Naik Jadi 80,51 Persen

Baca juga: Lewat Laporan Tahunan, Jokowi Ungkap Ongkos Penanganan Covid-19 Capai Rp 695,2 Triliun

Baca juga: Cegah Klaster Libur Panjang, Pengelola Tempat Wisata Diminta Batasi Pengunjung Hingga 50 Persen

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito (Tangkap layar channel YouTube BNPB)

Persentase kasus aktif di Indonesia menurut Wiku sekitar 7% lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia.

Sedangkan jumlah kasus sembuh saat ini sudah 322.248 orang, ini adalah 81,3%, dimana kasus sembuh dunia 73,49%.

"Bahwa kasus sembuh di dunia akhir-akhir ini cenderung menurun. Sedangkan kasus sembuh di Indonesia, persentasenya cenderung meningkat. Ini adalah kabar baik yang harus dipertahankan sehingga angka kesembuhan bisa naik terus dan diharapkan tidak ada yang meninggal," kata Wiku.

Melihat jumlah kasus yang meninggal saat ini, Wiku menyebut totalnya ada 13.512 kasus atau 3,4% dibandingkan rata-rata dunia 2,65%. Angka kematian di Indonesia harus diturunkan dan harus mengejar rata-rata dunia atau menjadi lebih rendah. Wiku melanjutkan dengan menjabarkan perkembangan mingguan secara spesifik.

Pada jumlah kasus positif mengalami perkembangan yang baik karena mengalami penurunan sebesar 4,5%. "Kami mengapresiasi provinsi Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat yang pada pekan sebelumnya masih masuk ke dalam lima besar, namun pekan ink berhasil keluar dari lima besar dengan berupaya menekan angka kasusnya," katanya.

Ada 5 provinsi yang mendapatkan perhatian khusus karena mengalami kenaikan kasus tertinggi pekan ini. Diantaranya Jawa Barat naik 627, Banten naik 345, Kepulauan Riau naik 238, Riau naik 234 dan Jawa Tengah naik 184. Ia menyebut daerah-daerah yang minggu sebelumnya mengalami perbaikan, ternyata minggu terjadi peningkatan kasus, yang artinya daerah ini menjadi lengah.

"Daerah-daerah tersebut diminta evaluasi terkait penerapan protokol kesehatan di masyarakatnya. Ia menekankan, daerah-daerah jangan sekedar berlomba-lomba masuk lima besar kasus positif karena hal ini bukanlah prestasi," lanjut Wiku.

Meski perkembangan baik terjadi pada kasus positif, tidak demikian pada angka kematian pasien Covid-19. Pekan ini ada kenaikan sebesar 18% dan lebih besar dari pekan sebelumnya. Namun ada daerah yang berhasil keluar dari lima besar pekan lalu diantaranya Banten, Aceh, DKI Jakarta dan Sumatera Utara.

Kelima provinsi dengan kenaikan kematian tertinggi yakni Jawa Barat naik 89, Sumatera Barat naik 22, Jawa Tengah naik 16, Kepulauan Riau naik 10 dan Nusa Tenggara Barat naik 7. Sementara persentase kematian tertinggi berada di Jawa Timur sebesar 7,24%, Nusa Tenggara Barat 5,64%, Sumatera Selatan 5,47%, Jawa Tengah 5,44% dan Bengkulu 5,02%.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved