Selasa, 30 September 2025

Eksklusif Tribunnews

Mengapa Aturan Jaga Jarak Berubah, Dari Satu Meter Jadi 2 Meter? Simak Penjelasan Dokter Lula Kamal

Dokter Lula Kamal, Mantan Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 menjelaskan alasan di balik berubahnya aturan jaga jarak.

Tribunnews/Herudin
Dokter Lula Kamal saat wawancara khusus dengan Tribun Network, di Jakarta Selatan, Rabu (7/10/2020). Dokter Lula Kamal yang pernah menjadi Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menjelaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Tribunnews/Herudin 

Atau barangkali biasa kumpul dan kongkow-kongkow atau biasa peluk-peluk sekarang tidak bisa lagi. Atau sekadar biasanya ngomong enak tidak pakai masker sekarang harus pakai, kan semua itu tidak menyenangkan.

Coba dipikirkan, waktu yang tidak menyenangkan itu tidak sebanding dengan pengorbanan tenaga kesehatan yang pegang langsung penyakit Covid-19 itu.

Bayangkan, harus pakai masker, pakai APD, pakai hazmat, pakai segala macam plus tambahannya ada risiko tertular.

Jadi gini, kalau kita merasa tidak enak, itu belum sebanding dengan pengorbanan tenaga kesehatan yang benar-benar nyawa menjadi risikonya.

Kita ini kalau mengeluh, tidak pantas kita mengeluh. Kita hanya disuruh menerapkan 3M saja, wajib lho
ini.

Ini yang akan menyelamatkan kita agar tidak tertular.

Penjelasan terkait ketetapan menjaga jarak yang mulanya 1 meter kini berubah jadi 2 meter?

Kenapa sih aturan penerapan protokol Covid-19 ini berubah-ubah? begini penjelasannya. Ini adalah penyakit baru, setiap ada penelitian baru, itu akan mengubah aturannya. Kenapa jarak tadinya 1 meter jadi 2 meter?

Ternyata, kita ngomong, kita nafas saja, ini virus bisa keluar. 1 meter itu tidak cukup ternyata, apalagi
tanpa masker, ini masalah. Kalau mau 100 persen betul-betul terlindungi dari Covid-19, walaupun
sebelah sana itu orang positif, punya virus, kita harus mengenakan masker dan jaga jarak minimal 2
meter. Baru itu 0 persen kemungkinannya.

Komunitas Unity with the King membagikan 250 paket makanan dan masker kepada pengguna jalan di kawasan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (7/10/2020). Pembagian paket makanan dan masker itu sebagai bentuk dukungan kepada warga yang terus menaati protokol kesehatan dengan mengenakan masker saat keluar rumah. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Komunitas Unity with the King membagikan 250 paket makanan dan masker kepada pengguna jalan di kawasan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (7/10/2020). Pembagian paket makanan dan masker itu sebagai bentuk dukungan kepada warga yang terus menaati protokol kesehatan dengan mengenakan masker saat keluar rumah. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Rekomendasi masker terbaik dan cara penggunaannya?
Masker ini sekarang banyak sekali pilihannya, malah ada masker kain yang setingkat dengan masker medis.

Jadi sekarang kita juga mesti pintar-pintar pilih masker. Kalau dari awal dikatakan harusnya tiga lapis, lapisan paling ujung tahan air, paling dalam itu ada katunnya.

Di tengah-tengah ada lapisan yang sudah ada. Kalau milih masker kain belum setingkat medis tidak apa-apa, sekarang masker medis itu sudah terjangkau dan cukup banyak, itu produksi dari lokal.

Kedua, masker kain itu ada yang setingkat masker medis.

Jadi kalau ada yang tanya harus masker apa, tidak ada yang harus. Yang penting masker itu setingkat masker medis.

Jadi dia benar-benar bisa menyaring virus melalui pori-pori kain, yang kecil banget.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan