Senin, 29 September 2025

Eksklusif Tribunnews

Kampanye Ingat Pesan Ibu, Dokter Lula Kamal Terapkan Hal Ini di Rumah untuk Cegah Penularan Covid-19

Belakangan untuk mendukung penurunan bahkan menekan agar kasus covid-19, gerakan 3 M dan kampanye ingatpesanibu pun gencar dilakukan.

Tribunnews/Herudin
Dokter Lula Kamal saat wawancara khusus dengan Tribun Network, di Jakarta Selatan, Rabu (7/10/2020). Dokter Lula Kamal yang pernah menjadi Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menjelaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan untuk mendukung penurunan bahkan menekan agar kasus covid-19, gerakan 3 M dan kampanye ingatpesanibu pun gencar dilakukan. Bagaimana sebenarnya kampanye ini?

Dokter Lula Kamal, Mantan Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 menjelaskan alasan di balik berubahnya aturan jaga jarak dalam Protokol Kesehatan Covid-19 membahas hal ini

Berikut Wawancara dengan Dokter Lula Kamal

Baca: Mengapa Aturan Jaga Jarak Berubah, Dari Satu Meter Jadi 2 Meter? Simak Penjelasan Dokter Lula Kamal

Baca: Usai UU Cipta Kerja Disahkan, Dua Menantu SBY Annisa Pohan dan Aliya Cetak Pesan Rindu untuk Pepo

Sebagai seorang dokter, kendala apa yang ditemukan saat melakukan sosialisasi hidup sehat di tengah pandemi Covid-19?

Dokter Lula Kamal saat wawancara khusus dengan Tribun Network, di Jakarta Selatan, Rabu (7/10/2020). Dokter Lula Kamal yang pernah menjadi Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menjelaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Tribunnews/Herudin
Dokter Lula Kamal saat wawancara khusus dengan Tribun Network, di Jakarta Selatan, Rabu (7/10/2020). Dokter Lula Kamal yang pernah menjadi Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menjelaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Masalahnya mengajak orang untuk mengubah kebiasaan itu tidak mudah. Kalau saya tanya, kebanyakan bilang sudah tahu Covid, sudah tahu 3M, tahu cara pencegahannya, tapi pertanyaannya adalah melakukan apa tidak?

Orang Indonesia sering kali modelnya begini nih, kan dia cuma teman saya, saudara saya, kebanyakan orang justru tertular dari orang yang dia kenal, orang yang dekat sama dia, dari saudaranya.

Kita lengah biasanya dengan yang seperti itu. Jadi, walaupun saudara kita, semua orang yang tidak satu rumah, harus kita perlakukan seakan-akan dia bawa virus.

Seakan-akan dia OTG, jadi kita tidak boleh buka masker sambil ngobrol, kecuali kita menjaga jarak.

Saya sendiri malah begini, di ruangan tertutup, ber-AC, tidak ada saya buka masker, apapun alasannya.

Kalau misalkan mau salat, salat pun pakai masker karena kita tidak tahu, kalau ruangan tertutup, tidak
ada ventilasi, dan cuma ada AC saja.

Tingkat intimasi seseorang dengan orang lain itu cenderung membuat kita lengah dan abai.

JALAN LENGANG - Seperti mendapat komando, sejumlah ruas jalan di ibukota cenderung sepi dan lengang seperti terlihat di Jalan Sudirman, Jumat (21/8/2020). Hal ini diduga akibat banyaknya warga yang meninggalkan Jakarta untuk berlibur ke luar kota terkait liburan cuti bersama. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
JALAN LENGANG - Seperti mendapat komando, sejumlah ruas jalan di ibukota cenderung sepi dan lengang seperti terlihat di Jalan Sudirman, Jumat (21/8/2020). Hal ini diduga akibat banyaknya warga yang meninggalkan Jakarta untuk berlibur ke luar kota terkait liburan cuti bersama. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Apa kelengahan itu penyebab klaster Covid-19 awal Oktober ini?
Betul, merasa kenal, merasa dekat. Kalau dilihat, meledaknya angka kasus Covid-19 baru itu dari mana? selalu angka kasus Covid-19 meledak kalau ada libur panjang.

Libur panjang sekarang, dua minggu kemudian baru kejadian. Itu namanya masa inkubasi, dari si virus masuk sampai virusnya ada gejala, itu butuh waktu.

Jadi kalau sekarang libur panjang, tunggu satu atau dua minggu, meledak lagi pastinya angka kasus.

Itu
berkali-kali meledak kasus itu gara-gara libur panjang. 17 Agustus kemarin, libur tahun baru Islam.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan