Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Waspada Terinfeksi Covid-19, Ini Cara Sederhana Mendeteksi Gangguan Penciuman

Virus Covid 19 ini menempel pada hidung atau nasofaring dan menimbulkan peradangan di daerah selaput lendir di hidung lalu akhirnya masuk ke otak.

Freepik
ilustrasi virus corona 

Diketahui sebanyak 68 persen mengenai wanita, walaupun hingga kini belum diketahui hubungan gender dan gangguan penciuman ini.

Selain itu ada laporan, kebanyakan mengenai usia di atas 50 tahun,  walaupun dari pengalamannya banyak pasien Covid usia muda yang melaporkan gejala kehilangan penciuman yang muncul sebelum demam atau berbarengan dengan demam.

Namun, seringkali pasien Covid 19 kurang menyadari adanya gangguan penciuman apalagi dengan gejala yang ringan.  

Walaupun munculnya ringan,  di saat pandemi seperti ini,  dokter Deasi menyarankan untuk mewaspadai terinfeksi Covid 19 bila ada gangguan penciuman.

Bila tidak yakin atau  mencurigai adanya gangguan penciuman bisa skrining ke dokter THT untuk dilakukan pemeriksaan.  

Namun bila tidak sempat, bisa dilakukan di rumah untuk mendeteksi secara sederhana gangguan penciuman tersebut.

Ambil minyak yang memiliki wewangian yang khas dan kuat, seperti alcohol,  minyak  kayu putih, minyak cengkeh, lemon, dan lainnya.

Letakan penggaris  atau letakan botol itu sekitar 15 cm dari hidung (botol di sekitar cekungan di dada), bila tidak bisa membaui segera lakukan isolasi mandiri dan dilanjutkan tes PCR.

Memulihkan Kemampuan Indera Penciuman

Kehilangan indera penciuman tentu tidak bisa diabaikan.

Bila peradangan akibat Covid 19 tidak berat, dalam 2-14 hari sudah normal kembali.  

Biasanya bila lebih dari 1 bulan, artinya sudah ada kerusakan saraf dan dokter akan memberikan obat dan memberikan  terapi bau agar terjadi regenasi saraf yang rusak tersebut.  

Dokter akan memberikan obat  steroid semprot, memberikan multivitamin.

Baca: Sembuh dari Covid-19, Wali Kota Jakbar Kini Seram Lihat Kerumunan dan Hindari Orang Tak Bermasker

Terapi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas saraf di hidung sehingga dapat merespons rangsangan bau dengan lebih baik.

Terapi ini memanfaatkan sejumlah aroma berbeda  dan kuat, seperti lemon, cengkeh, mawar, minyak  kayu putih,  bisa juga kopi, atau rempah-rempah lainnya.

Aroma itu dihirup selama 2-5 menit setiap 2-4 kali sehari, dilakukan 6-12 minggu.

Terapi ini akan memberikan stimulus yang mendorong regenerasi saraf. (lis)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved