Virus Corona
Kasus Corona Indonesia 14 September Bertambah 3.141, Total Kasus Capai 221.523
Dilansir covid19.go.id, hingga Senin (14/9/2020) total sudah ada 221.523 kasus Covid-19 di Indonesia, bertambah 3.141 kasus baru dalam 24 jam.
"Baik uji klinis tahap I, II dan III, dan setelah uji klinis itu selesai dan BPOM menyatakan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap Covid-19, maka akan dilakukan produksi dalam jumlah massal oleh PT Biofarma juga,” jelasnya.
Bambang memperkirakan, pada triwulan keempat 2021 Indonesia bisa memproduksi dalam jumlah besar.
Baca: Perlombaan Mencari Vaksin Covid-19: Oxford akan Lanjutkan Uji Coba Vaksin AstraZeneca
Vaksin tersebut nantinya akan melengkapi vaksin Covid-19 yang awalnya akan didatangkan dari kerja sama dengan pihak luar.
Terutama dengan Sinovac China dan dengan G42 yang berasal dari United Arab Emirates. sehingga harapannya proses vaksinasi nantinya bisa segera dikerjakan.
Bambang juga menyampaikan telah melaporkan kepada Jokowi, bibit vaksin yang dikembangkan dengan vaksin merah putih itu menggunakan isolat virus yang beredar di Indonesia.
Sehingga diharapkan vaksin merah putih akan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh warga negara Indonesia terhadap Covid-19 itu sendiri.
”Untuk menunjang produksinya, selain Biofarma yang tahun depan berencana bisa memproduksi 250 juta dosis per tahun," ungkapnya.
"Kami di dalam konsorsium vaksin merah putih juga akan mengundang beberapa perusahaan farmasi swasta untuk ikut memproduksi vaksin Covid-19. Sejauh ini sudah ada 3 perusahaan yang potensial,” imbuh Menristek.
Baca: Pembentukan Tim Percepatan Vaksin Covid-19 Diapresiasi Komisi IX
Perusahaan tersebut, menurut Menristek, harus segera mengurus izin ke BPOM untuk cara pembuatan vaksin yang baik dan juga harus menyiapkan line of production khusus untuk vaksin Covid-19.
Dengan tambahan dari swasta tersebut, Menristek sampaikan harapannya Indonesia mempunyai kemandirian di dalam penyediaan dan pengembangan vaksin Covid-19.
Bambang menyebut hal yang harus diperhatikan juga dari penelitian di tahap awal ada kemungkinan pemberian vaksin ini bisa lebih dari sekali untuk setiap individu.
"Jadi kalau penduduk kita itu sekitar 270 juta pada hari ini misalkan, maka yang harus divaksinasi nanti atau vaksinasi yang diberikan berarti minimal 540 juta dan otomatis ini membutuhkan kapasitas produksi yang besar."
"Karena itulah, kami mengajak Biofarma untuk melakukan ekspansi dan perusahaan-perusahaan swasta lain untuk ikut mendukung,” ujarnya.
Baca: Presiden Jokowi Terima Tim Vaksin Merah Putih di Istana Bogor
Maka dari itu Jokowi meminta agar Tim Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 bekerja dengan cepat dan mengikuti segala prosedur karena vaksin harus aman serta tidak ada efek samping yang membahayakan.
”Satu lagi tentunya, vaksin itu diharapkan akan manjur atau berkhasiat untuk memperkuat daya tahan tubuh kita menghadapi virus Covid-19 yang kita tidak tahu akan berapa lama berada di dunia ini."
"Yang paling penting adalah vaksin kita kembangkan dalam rangka memperkuat daya tahan tubuh manusia dalam menghadapi Covid-19,” ungkapnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)