Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Pemerintah Sadar Kesehatan Lebih Penting Ketimbang Ekonomi dalam Penanganan Covid-19 

faktor ekonomi yang selama ini selalu jadi fokus utama Jokowi justru tidak menunjukkan perbaikan.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI fraksi PAN Guspardi Gaus menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyadari faktor terpenting dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah kesehatan. 

Guspardi menilai, faktor ekonomi yang selama ini selalu jadi fokus utama Jokowi justru tidak menunjukkan perbaikan.

"Kita mendahulukan ekonomi, tapi akibatnya ekonomi bukan makin naik, tapi makin parah. Kalau di awal-awal pemerintah berhitung secara jernih, Indonesia bisa terhindar dari ancaman resesi ekonomi di masa pandemi ini," kata Guspardi kepada wartawan, Sabtu, (12/9/2020).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai, sejak awal dirinya sudah bersuara kesehatan dan keselamatan masyarakat adalah faktor utama dalam penanganan pandemi Covid-19 ini.

"Artinya adalah penanganan Covid-19 adalah sesuatu yang amat penting. Inilah yang harus menjadi fokus utama oleh negara dalam mengatasi Covid-19," ucapnya.

Baca: VIRAL Foto Zona Hitam Jakarta Tunjukkan Covid-19 Lebih dari 100 Kasus, Ini Tanggapan Pemprov DKI

Guspardi menduga, pertumbuhan kasus positif Covid-19 di Tanah Air yang masih bertambah dengan pesat adalah faktor yang membuat Jokowi menyadari bahwa kesehatan harus diutamakan. 

"Barangkali presiden tersentak dengan kondisi itu," ujar anggota Komisi II DPR RI tersebut.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperbarui soal data jumlah pasien positif corona di Indones

Berdasarkan dari data di situs resmi covid19.go.id, Jumat (11/9/2020), pasien terkonfirmasi sebanyak 3.737 orang, sehingga total kasus positif Covid-19 sebanyak 210.940 orang.

Angka tambahan ini seperti diketahui menurun ketimbang pada hari Kamis kemarin yang mencapai 3.861 kasus.

Data tersebut juga menunjukkan penambahan kasus sembuh mencapai 2.707 pasien.

Adapun total kasus sembuh sebanyak 150.217 orang. Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 8.544 orang setelah ada penambahan kasus meninggal Jumat (11/9/2020) sebanyak 88 orang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved