Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

Peneliti Unpad Sebut Relawan yang Positif Covid-19 Bukan dari Vaksin, Kini Disuntik Lagi

Seorang relawan vaksin Covid-19 dari Cina yang dirahasiakan identitasnya positif Covid-19. Ini penjelasan penelitia Unpad.

Tribun Jabar/Muhamad Syarif Abdussalam
Simulasi uji klinis vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Kamis (6/8/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang relawan vaksin Covid-19 dari Cina yang dirahasiakan identitasnya positif Covid-19.

Tes swab dilakukan setelah ia pulang dari Semarang. Relawan tersebut belum dipastikan disuntikkan vaksin atau plasebo.

Sebab, relawan dibagi menjadi dua kelompok yang disuntik vaksin dan plasebo.

Peneliti Utama Vaksin Covid-19 Unpad, Prof Kusnandi Rusmil menegaskan bahwa hasil pemeriksaan apus hidup tersebut bukan berasal dari tim penelitian tapi hasil dari program pemeriksaan pemeriksaan swab nasofaring oleh pemerintah.

Kusnandi memastikan satu relawan yang positif Covid-19 bukan akibat vaksin yang sudah disuntikkan.

Baca: Turki Pertimbangkan Izinkan Uji Klinis Fase III Vaksin Covid-19 Buatan Rusia

Baca: Relawan Vaksin Positif Covid-19 Harus Jadi Evaluasi Besar Uji Klinis

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriady, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Ade Eddy Adhyaksa, memperlihatkan lengan kanannya seusai disuntik vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020). Keempat pejabat tersebut resmi menjalani penyuntikan atau uji klinis tahap III Vaksin Sinovac Covid-19 dengan menjalani banyak prosedur, dimulai dengan pemeriksaan tekanan darah dan kondisi tubuh, rapid test, penyuntikan, kemudian menunggu reaksi penyuntikan selama 30 menit. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriady, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Ade Eddy Adhyaksa, memperlihatkan lengan kanannya seusai disuntik vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020). Keempat pejabat tersebut resmi menjalani penyuntikan atau uji klinis tahap III Vaksin Sinovac Covid-19 dengan menjalani banyak prosedur, dimulai dengan pemeriksaan tekanan darah dan kondisi tubuh, rapid test, penyuntikan, kemudian menunggu reaksi penyuntikan selama 30 menit. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Relawan yang tidak disebutkan identitasnya itu, kata Kusnandi, diketahui positif Covid-19 setelah melakukan swab test, saat akan mendapat suntikan vaksin kedua.

Menurut Kusnandi, dugaan sementara relawan tersebut terinfeksi virus corona setelah melakukan perjalanan ke Semarang, Jawa Tengah.

"Jadi dia sudah disuntik pertama kali, kemudian pergi (ke Semarang), pas pulang dicek lagi swab-nya positif," ujar Prof Kusnandi Rusmil, dalam keterangannya, Kamis (10/9/2020).

Saat ini, kata dia, sudah ada 450 relawan yang mendapat suntikan vaksin Sinovac dari China.

Dari jumlah tersebut, 200 relawan sudah mendapat suntikan pertama dan 250 lainnya baru mendapat suntikan pertama.

Relawan lainnya tidak ada yang melaporkan keluhan besar dan tak ada yang masuk rumah sakit.

"Sampai sekarang belum ada yang masuk ke rumah sakit karena sakit, semuanya biasa saja. Keluhannya demam, nyeri yang dalam dua hari hilang. Jadi, seperti suntik biasa saja di puskesmas kalau imunisasi," katanya.

Petugas yang menangani pun, kata Kusnandi, melakukan pemantauan baik itu 30 menit setelah penyuntikan maupun saat relawan pulang ke rumah masing-masing.

"Tiga puluh menit pertama kita lihat, ada alergi atau tidak, ada memar atau tidak, terus dihubungi lagi dua hari berturut-turut dengan telepon," ucapnya.

Kusnandi mengimbau agar para relawan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah disuntik vaksin.

Berdasarkan ketentuan, kata dia, relawan tak boleh keluar kota dan menjaga kondisi tubuh dan imunitas.

"Relawan tetap mesti physical distancing dan cuci tangan dan pakai masker," katanya.

Sebelumnya diberitakan, satu Relawan Covid-19 harus mendapat penyuntikan ulang, setelah dinyatakan positif Covid-19.

Kusnandi Rusmil mengatakan relawan yang telah disuntik vaksin itu dipastikan terinfeksi virus setelah pulang dari Semarang.

Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriady dan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengenakan masker dan pelindung wajah melambaikan tangan saat tiba di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020). Ridwan Kamil bersama Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriady dan Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto menjalani sejumlah tes kesehatan dan tes usap di Puskesmas Garuda sebagai tahapan yang harus dilakukan oleh relawan vaksin sebelum dilakukan penyuntikkan atau uji klinis tahap III Vaksin Sinovac Covid-19. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriady dan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengenakan masker dan pelindung wajah melambaikan tangan saat tiba di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020). Ridwan Kamil bersama Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriady dan Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto menjalani sejumlah tes kesehatan dan tes usap di Puskesmas Garuda sebagai tahapan yang harus dilakukan oleh relawan vaksin sebelum dilakukan penyuntikkan atau uji klinis tahap III Vaksin Sinovac Covid-19. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Meskipun sudah terinfeksi, kata dia, relawan itu bakal disuntik ulang.

"Jadi dia sudah disuntik pertama kali, kemudian pergi (ke Semarang), pas pulang dicek lagi swab-nya positif," ujar Kusnandi, dalam keterangannya, Kamis (10/9/2020).

Menurut Kusnandi, relawan tersebut terinfeksi virus corona bukan akibat vaksin.

Sebab, kata dia, virus yang disuntikkan kepada relawan sudah dimatikan.

Kusnandi tidak menyebutkan identitas relawan yang terinfeksi tersebut.

"Positifnya bukan (dari vaksin). Kalau vaksin kan yang disuntikkan virus yang mati. Dia jalan-jalan ke Semarang," katanya.

Sebenarnya, kata dia, yang tidak boleh menjadi relawan itu warga yang pernah terpapar Covid-19.

Namun, jika sudah mendapat suntikan vaksin dan positif Covid-19, langkah selanjutnya adalah dilakukan penyuntikan ulang.

"Kalau di masyarakat memang kalau positif pertama kali itu enggak boleh ikut, tapi pemantauan itu kalau dia positif dari mana-mana kita ulang (penyuntikan) dan kita pantau," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Relawan Positif Covid-19 Setelah dari Semarang, Disuntik Vaksin Lagi, Lainnya Tak Ada yang Masuk RS, 
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved