Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Perjalanan Kasus Covid-19 di India: Bertambah Sejuta Dalam 13 Hari hingga Duduki Peringkat 2 Dunia

Perjalanan India memerangi pandemi Covid-19, bertambah satu juta kasus hanya 13 hari hingga kini menduduki peringkat 2 dunia.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Sky News
Perjalanan India memerangi pandemi Covid-19, jutaan orang melakukan pengujian setiap harinya. Tampak seorang petugas tengah melakukan pengujian. 

TRIBUNNEWS.COM - Perjalanan India memerangi pandemi Covid-19 agaknya masih panjang.

Kini, negara tersebut telah melampaui Brasil untuk menjadi negara yang terdampak paling parah kedua di dunia.

Rekor baru India, sebanyak 90.802 kasus konfirmasi positif telah tercatat dalam 24 jam terakhir pada Senin (7/9/2020) kemarin.

Sehingga, menurut data Kementerian Kesehatan setempat, jumlah kasus Covid-19 di India menjadi 4.204.613.

India hanya memerlukan waktu selama 13 hari untuk menaikkan angka dari 3 juta menjadi 4 juta kasus corona.

Sedangkan Brasil, kala itu membutuhkan 25 hari dan Amerika Serikat membutuhkan waktu 16 hari.

Seorang petugas kesehatan mengambil sampel di pusat tes di New Delhi, India.
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel di pusat tes di New Delhi, India. (Sky News)

Baca: Dokter di India Kelelahan Berjuang Melawan Lonjakan Kasus Covid-19

Dengan catatan harian di angka 90.000, India memiliki rekor tingkat infeksi tertinggi di dunia.

Menurut data Kementerian Kesehatan setempat, kurang dari seperempat kasus ini tergolong aktif dan tingkat pemulihannya lebih dari 77 persen.

Kendati demikian, tingkat kematian di India mungkin tergolong rendah yakni berada di angka 1,7 persen.

Bahkan, angka tersebut menjadi salah satu tingkat terendah di dunia.

Sejauh ini, angka terbaru menunjukkan lebih dari 72.000 orang telah dilaporkan meninggal karena virus corona.

Hingga kini, para ahli pun masih mempertanyakan mengapa tingkat kematian di negara tersebut sangat rendah.

lonjakan infeksi setiap hari membuat kasus COVID-19 India mencapai 2 juta jiwa.
lonjakan infeksi setiap hari membuat kasus COVID-19 India mencapai 2 juta jiwa. (Sky News)

Baca: Geser Brasil, India Catat Jumlah Kasus Covid-19 Capai 4,2 Juta

Namun, ada beberapa ahli yang menjelaskan soal kemungkinan alasan yang potensial.

Seperti populasi di India yang lebih muda, jenis Covid-19 yang berpotensi kurang ganas, sistem kekebalan yang kuat hingga tingkat panas yang tinggi di negara itu.

Diketahui, pemerintah India telah meningkatkan kemampuan pengujiannya dengan lebih dari satu juta pengujian setiap hari.

Oleh sebab itu, hal tersebut merupakan salah satu alasan lonjakan dalam kasus harian.

Tetapi yang mengkhawatirkan, sejumlah besar kasus corona muncul di kota-kota kecil dan pedesaan di India.

Perjalanan India memerangi pandemi Covid-19,
Perjalanan India memerangi pandemi Covid-19, jutaan orang melakukan pengujian setiap harinya.

Baca: Catat 83 Ribu Kasus Corona Sehari, India Kembali Cetak Rekor Dunia atas Lonjakan Tertinggi

Dr Harendra Kushwaha, penanggung jawab tim tanggap cepat Covid-19 di Indirapuram, Ghaziabad, India menceritakan soal bagaimana dirinya memerangi virus.

Ia menjelaskan, timnya mengawasi dua daerah, Makanpur dan Kinauni yang terdiri dari hampir 200.000 orang.

Tim yang terdiri dari 80 orang ini bertugas menyaring dan mensurvei mereka yang tinggal di daerah rentan.

"Ini adalah pejuang corona yang mempertaruhkan hidup mereka untuk bertemu pasien COVID-19 dan keluarga mereka."

"Orang-orang tidak tahu apakah mereka membawa virus dan mungkin menyebarkannya tanpa pandang bulu. Kita harus memutus rantai," ujar Dr Kushwaha, dikutip dari Sky News, Selasa (8/9/2020).

Perjalanan India memerangi pandemi Covid-19 1
Perjalanan India memerangi pandemi Covid-19, jutaan orang melakukan pengujian setiap harinya. Tampak seorang petugas tengah melakukan pengujian.

Baca: Ekonomi India Anjlok hingga -23,9 Persen, Jokowi Pernah Bilang Untung Indonesia Tidak Lockdown

Berbekal termometer, oksimeter, pembersih, dan obat-obatan, mereka memeriksa statistik vital dari mereka yang hidup dalam radius 100 meter dari sebuah kasus.

"Kami semua sangat terganggu oleh virus ini. Tim-tim ini menyebarkan kesadaran dan memperingatkan orang-orang dengan datang ke rumah kami. Ini sangat penting dan membuat perbedaan besar," ungkap salah seorang penduduk bernama Anand Dubey.

Menurut laporan, sistem perawatan kesehatan masyarakat di India sangat tidak memadai dan infrastrukturnya pun rusak.

Padahal, selama beberapa dekade, pemerintah telah menghabiskan lebih dari 1 persen dari PDB untuk perawatan kesehatan masyarakat.

Petugas kesehatan selama kampanye pemeriksaan di daerah kumuh Mumbai, India.
Petugas kesehatan selama kampanye pemeriksaan di daerah kumuh Mumbai, India. (Sky News)

Baca: Longgarkan Lockdown, Infeksi Virus Corona India Kembali Meningkat

Oleh sebab itu, duaa pertiga populasi di India bergantung pada perawatan medis swasta yang mahal.

Namun penyakit ini dapat menguras tabungan dan mendorong keluarga ke dalam jurang kemiskinan.

Orang miskin adalah yang paling rentan di masa-masa sulit ini, sebab pandemi telah membuat hidupnya semakin sulit.

Bagi mereka yang bekerja di sektor informal, yang merupakan hampir 80 persen dari populasi pekerja di negara itu.

Menjalani tes di rumah sakit bisa berarti kehilangan pekerjaan sehari.

Sehingga, klinik uji keliling gratis sangat penting untuk masyarakat di India.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved