Jumat, 3 Oktober 2025

Dalan Dua Hingga Tiga Bulan ke Depan Vaksin Merah Putih Diuji Praklinis pada Hewan

Jika diukur prosentase, saat ini pengembangan vaksin Merah Putih mencapai 50 persen

Editor: Eko Sutriyanto
Fresh Daily
Ilustrasi vaksin virus corona 

Virus corona baru ini diyakini lebih ganas dan jauh lebih menular dibanding dengan biasanya.

Amin Soebandrio mengatakan, strain mutasi virus SARS-CoV-2 ini sebelumnya juga telah terdeteksi di sejumlah negara seperti di Malaysia.

"Dapat kami sampaikan saat ini memang sudah diidentifikasi dan sudah dilaporkan," kata dia.

Hasil identifikasi strain baru itu akan disampaikan kepada Menteri Riset dan Tekonologi Bambang Brodjonegoro kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam waktu dekat.

Pasalnya, hal itu berkaitan dengan upaya pengendalian Covid-19 secara keseluruhan di Indonesia.

Amin menambahkan, Indonesia terus melakukan kegiatan whole genom sequencing dari virus SARS-CoV-2 untuk mendapatkan lebih banyak informasi genetik tentang virus tersebut.

Sehingga, bisa memahami karakteristik virus dan mutasi yang terjadi.

Data urutan genom juga akan sangat berguna terutama untuk melacak transmisi atau penyebaran virus, mengidentifikasi target untuk terapi dan vaksin, serta memprediksi ancaman pandemi berikutnya.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler bidang Penelitian Fundamental Herawati Supolo Sudoyo mengatakan, perubahan atau mutasi pada virus SARS-CoV-2 menyebabkan virus menjadi lebih menular.

Namun, sebagai catatan, transisi itu berbeda di setiap wilayah di dunia mulai dari Eropa, Amerika Utara, Oceania dan Asia.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menjadi tujuh tipe atau clade yakni S, V, L, G, GH, GR dan O (lainnya).

Adapun tipe GH adalah yang paling agresif.

Herawati menuturkan distribusi clade yang ada di Asia sangat beragam termasuk yang ada di Indonesia.

"Ini juga mengundang pertanyaan apa penyebab variasi tersebut apakah ada kemungkinan lingkungan berpengaruh ataupun inang juga berperan? Betul-betul banyak yang belum diketahui tentang virus ini yang layak untuk diteliti lebih lanjut," ujarnya.

Herawati mengatakan, data urutan keseluruhan genom virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 berguna untuk bisa melihat mutasi yang terjadi dan mencari perubahan protein spike dari virus itu.

Untuk itu, kegiatan whole genom sequencing dari virus SARS-CoV-2 masih terus dilaksanakan di Indonesia. (Tribunnews.com/TribunnewsWiki/Grid/*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved