Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Emil Mengaku Hoaks Mengenai Vaksin Covid-19 Menurun Setelah Dia Ajukan Diri Jadi Relawan Uji Klinis

Emil mengatakan hoaks mengenai vaksin cukup mengganggu, dan memengaruhi masyarakat yang enggan menjadi relawan.

Editor: Dewi Agustina
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ridwan Kamil - GUbernur Jawa Barat 

"Di Kota Bandung dan bisa memproduksi sendiri. Mohon doanya, karena ini akan menjadi sebuah kesepakatan bahwa finalnya yaitu vaksin ada maka pandemi bisa kita katakan berakhir," ucap Emil.

Baca: 93 Juta Orang akan Diberikan Vaksin Covid Gratis

Diungkapkan, jumlah penduduk Jawa Barat mencapai sekira 50 juta jiwa, hampir sama dengan jumlah penduduk di Korea Selatan.

Menurut Emil, dengan anggaran yang ada saat ini, membuat rasio tes Covid-19 di Jawa Barat terbatas dan masih perlu ditingkatkan.

Padahal, menurut Emil, tes itu untuk melakukan pemetaan di daerah mana yang rawan Covid-19.

"Jawa Barat penduduk 50 juta sebesar Korea Selatan tapi budget-nya hanya 1 persen dari Korea Selatan, jadi dengan uang dan budget 1 persen harus melakukan standar-standar WHO, standar dunia dalam penanganan Covid," ujar Emil.

"Kalau ketahuan petanya kita gempur lokasi tersebut. Kita punya 26 laboratorim, dan istilahnya sudah mentok di angka 20 ribu tes per hari. Kami target untuk menghasilkan 50 ribu per hari," ucapnya.

Untuk mengejar angka tersebut, ucap Emil, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan beberapa upaya. Satu di antaranya alat tes PCR portable.

"Salah satu inovasi yang Minggu ini kita mulai adalah kami membeli 27 alat portable PCR, kayak koper alat PCR ini kami kelilingkan ke desa-desa atau ke mana. Sehingga pemetaan keterjangkauan Covid itu bisa ketahuan di mana," imbuh Emil.

Baca: Peneliti Eijkman: Pembuatan Vaksin Tak Bisa Buru-buru

Kalau dibandingkan dengan Jakarta, menurut Emil, dari sisi logistik berbeda cukup jauh. Saat ini, selain mengandalkan informasi dari masyarakat, Pemprov Jawa Barat membentuk tim khusus.

"Kita membuat tim khusus, karena kalau mengandalkan laporan dari orang-orang yang terpapar relatif terlalu pasif. Dan dalam manajemen kepemimpinan pasifnya informasi akan menjadi sumber masalah yang tersembunyi. Tiap minggu ada data-data yang menjadi sebuah referensi kita ngerem atau ngegas," kata Emil. (tribun network/denis)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved