Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Kasus Corona di Indonesia Terus Melonjak, Kinerja Satgas Covid-19 Disorot hingga Saran Epidemiolog

Kasus Covid-19 terus memuncak di Indonesia, kinerja Satgas Covid-19 Disorot hingga Saran Epidemiolog.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
WARTA KOTA/Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Petugas berpakaian APD lengkap melayani pasien yang secara mandiri melakukan Swab Tes drive thru di Halaman parkir Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (13/5/2020). RS Pertamina Jaya mengelar swab tes untuk masyarakat umum melalui sistim Drive Thru sebagai salah satu metode untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran COVID-19. Sebagai rumah sakit rujukan Covid-19, Rumah Sakit (RS) Pertamina Jaya didukung oleh laboratorium canggih untuk mendeteksi pasien dengan alat tes PCR (Polymerase Chain Reaction). RS ini mampu mengetes hingga 1.400 sampel setiap harinya. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM - Penambahan kasus Covid-19 harian di Indonesia terus mengkhawatirkan.

Setelah sebelumnya angka kasus harian bertambah hanya 2 ribuan saja, kini angkanya melonjak mencapai 3 ribuan kasus perhari.

Puncaknya terjadi pada 29 Agustus lalu, terdapat sebanyak 3.308 kasus dalam sehari.

Lalu, rekor kedua tercatat pada hari ini Rabu (2/9/2020), yang bertambah 3.075 kasus.

Kinerja dari Satuan Gugus Tugas Covid-19 pun disorot lantaran kenaikan kasus yang tak kunjung membaik.

Bahkan, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera turut menanggapi kinerjanya.

Pengunjung memadati tempat wisata Taman Safari Indonesia, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/8/2020). Pihak Taman Safari Indonesia tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 kepada para pengunjung untuk mencegah penyebaran virus corona di objek wisata. Tribunnews/Jeprima
Pengunjung memadati tempat wisata Taman Safari Indonesia, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/8/2020). Pihak Taman Safari Indonesia tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 kepada para pengunjung untuk mencegah penyebaran virus corona di objek wisata. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Baca: Pernyataan Kontroversial Pejabat & Berdamai dengan Virus Corona, Simak Kilas Balik 6 Bulan Covid-19

Menurut Mardani, kinerja Satgas Covid-19 terbukti tidak berjalan optimal.

Satu di antara faktornya, kinerja Satgas Covid-19 tidak menjangkau hingga ke level terbawah.

"Mestinya optimalkan kementerian yang ada."

"Seperti Kemendagri dengan aparat desa dan kelurahan yang berjumlah lebih dari 250 ribuan, jika dihitung minimal 3 orang kader per desa," ujar Mardani pada Rabu (2/9/2020), dikutip dari Kompas.com.

Kemudian, Mardani menyarankan agar Kementerian Kesehatan menggerakkan infrastruktur kesehatan hingga Puskesmas.

Sebab ia menilai penanganan Covid-19 di tengah masyarakat tidak terlihat.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2018). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

"Tanpa itu, kita bisa kedodoran. Hanya masker yang menjadi proteksi kita saat ini."

"Semua digerakkan untuk menyadarkan masyarakat karena Covid-19 ini tentang bagaimana kita mengorkestrasi masyarakat dan tatanannya," ungkap pria yang lahir 9 April 1968 ini.

Lebih lanjut, Mardani menegaskan, meningkatnya kasus Covid-19 ini bukan disebabkan karena kurang tanggapnya kepala daerah dalam menekan lonjakan kasus.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved