Virus Corona
Muhammadiyah Pertanyakan Bantuan Pemerintah untuk Koperasi Selama Pandemi Covid-19
Muhammadiyah memandang koperasi juga terkena dampak karena para anggotanya yang tidak bisa membayar utang atau cicilannya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammadiyah bicara soal nasib koperasi di masa pandemi Covid-19.
Seperti pelaku ekonomi lainnya, Muhammadiyah memandang koperasi juga terkena dampak karena para anggotanya yang tidak bisa membayar utang atau cicilannya.
"Cuma pertanyaannya, apa bentuk bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah kepada koperasi soal masalah kesulitan likuiditas yang mereka hadapi saat ini? Ini penting kita pertanyakan karena koperasi adalah salah satu pilar dalam perekonomian kita yang harus diperhatikan juga oleh pemerintah selain BUMN dan usaha swasta," kata Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas dalam keterangannya kepada Tribunnews, Jumat (28/8/2020).
Baca: Menteri Koperasi: Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap UMKM Tidak Seragam
Bantuan pemerintah kepada koperasi, menurut Anwar, masih belum jelas, sebab program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah tampaknya belum memperhatikan dan menyentuh usaha koperasi tersebut secara langsung tapi lebih banyak hanya menyintuh bumn dan usaha swasta saja.
"Berdasarkan informasi yang ada, koperasi diajak oleh pemerintah dalam rangka program PEN hanya untuk memberikan data tentang anggota-anggota mereka yang perlu dibantu yang pengucurannya akan dilakukan lewat bank yang ada, tidak lewat institusi koperasi mereka bagi diberikan kepada anggotanya," kata Anwar.
Para anggota koperasi yang perlu dibantu, dikatakan Anwar, hanya sebatas dibuatkan tabungan di bank yang kemudian akan menyalurkan bantuan tersebut.
"Padahal kalau bantuan itu disalurkan melalui koperasi untuk 1 juta anggotanya misalnya, maka berarti dana yang disalurkan oleh pemerintah melalui koperasi ada sekitar Rp2,4 trilliun," katanya
Terlebih Anwar menilai akan sangat bernilai kalau bantuan modal 12 juta orang pelaku UMKM yang direncanakan pemerintah tersebut disalurkan langsung melalui koperasi untuk membantu anggota-anggota mereka yang bermasalah.
"Tentu hal ini akan sangat membantu koperasi yang bersangkutan dalam mendorong dan mendinamisir kehidupan ekonomi anggotanya sehingga lembaga koperasi mereka akan bisa menggeliat dengan kehadiran dana tersebut," pungkasnya.
Anwar mempertanyakan apakah pemerintah tidak percaya kepada koperasi, sehingga bantuan tersebut tak disalurkan melalui koperasi.
"Padahal para the founding fathers kita sangat berharap agar koperasi benar-benar bisa mendapat perhatian kita bersama, agar koperasi bisa maju dan berbuat banyak bagi kemajuan ekonomi negeri ini, terutama untuk terciptanya kedaulatan ekonomi rakyat," pungkas Anwar.